Indonesia Kerja Sama China Bangun 4 Bendungan
[JAKARTA] Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menawarkan kepada pemerintah Tiongkok untuk bekerja sama dalam membangun empat bendungan.
Empat bendungan yang dimaksud adalah Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara, Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan, Bendungan Lambakan di Kalimantan Timur dan Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan.
Demikian dikatakan Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Hari Suprayogi, Jumat (19/10). Menurut Hari, penawaran kerja sama itu disampaikan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dalam pertemuan dengan Vice Minister of Water Resources and Vice Minister of Ministry of Emergency Management Republik Rakyat China, Mr. YE Jianchun, di Kantor Kementerian PUPR, Rabu (17/10).
Dalam pertemuan tersebut, kata dia, juga dibahas mengenai pengelolaan sumber daya air dan penanganan bencana yang dilakukan oleh Kementerian PUPR.
“Saya berharap melalui kerja sama yang semakin erat, kedua negara bisa bertukar pengetahuan dan pengalaman dan menggali peluang dan kerja sama di masa depan,” kata Basuki, sebagaimana ditirukan Hari.
Selain Hari, turut hadir mendampingi Basuki yakni Sekjen Kementerian PUPR Anita Firmanti, dan an para pejabat tinggi pratama di Ditjen Sumber Daya Air dan Sekretariat Jenderal.
Hari mengatakan, kunjungan Mr. YE Jianchun, ke Indonesia untuk mengetahui upaya pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan banjir di Jakarta.
Jakarta ini masalahnya banjir yang tidak hanya akibat air dari hulu, melainkan juga air dari hilirnya. “Saat ini, progres tanggul laut telah mencapai 80% dan menjadi titik percontohan karena dilengkapi taman dan jalan inspeksi sehinga menambah ruang terbuka hijau di Jakarta,” kata Hari.
Dikatakan, proyek Tanggul Laut yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) sebagai bagian dari rencana induk penanganan banjir dan penurunan muka air tanah di Jakarta.
Kehadiran tanggul ini akan mengurangi potensi abrasi di pesisir jakarta, mencegah banjir rob yang terjadi hampir setiap bulannya ketika air laut pasang di titik Jakarta Utara, dan upaya penataan kawasan pesisir utara Jakarta.
Selain tanggul laut, rombongan juga akan mengunjungi Bendungan Jatigede dan Daerah Irigasi Rentang di Kabupaten Sumedang, Kamis (18/10) dan Bendungan Kering (Dry Dam) Sukamahi dan Ciawi (Cipayung) di Kabupaten Bogor, Jumat, (19/10).
Hari menambahkan, kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Tiongkok dalam membangun infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah berlangsung lama dan terus berkembang.
Hasil kerja sama dalam pembangunan infrastruktur yang sudah selesai dibangun dan dirasakan manfaatnya diantaranya adalah Jembatan Surabaya – Madura (Suramadu) di Jawa Timur dan Bendungan Jatigede di Jawa Barat.
Kerja sama bilateral juga dilakukan pada sejumlah infrastruktur lainnya yang masih dalam tahap konstruksi di antaranya pembangunan jalan Tol Solo-Kertosono (seksi Saradan-Kertosono) fase I, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung dan Cileunyi-Dawuan-Sumedang fase II. [DR]