December 18, 2024

BNP2TKI Akan Pulangkan PMI yang Sakit di Thaiwan

0

[TAIPE] Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid menegaskan akan mempulangkan pekerja migran Indonesia (PMI) Shinta Danuar ke Tanah Air. Sementara Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei,  secara rutin mengunjungi Shinta sebagai bentuk kepedulian, memantau kesehatannya dan memastikan kebutuhannya terpenuhi sejak awal perawatan tahun 2015.

Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid (kanan) menjenguk PMI, Shinta di sebuah rumah sakit di Taiwan.

Masalah Shinta Danuar ramai karena ada pihak tertentu yang membawa  keluarga Shinta untuk menemui salah satu tim calon Presiden (Capres) yang kemudian seakan-akan pemerintah tidak mampu memulangkan. Tim Capres tersebut akan memulangkan karena pemerintah dianggap tidak mampu.

“Tidak betul  pemerintah tidak mampu untuk memulangkan Shinta. Apalagi mengulur-ulur. Pemerintah sanggup untuk memulangkan, namun menunggu notifikasi dari rumah sakit. Selama ini tidak dapat izin dari dokter yang merawat di rumah sakit, “tegasnya.

Pemerintah dalam hal ini di Taiwan direpresentasikan KDEI Taipei secara rutin mengunjungi yang bersangkutan juga secara berkala melaporkan kondisi dan perkembangan terbaru Shinta Danuar ke Instansi terkait di Indonesia.

Berdasarkan catatan KDEI Taipei, awal sakitnya Shinta Danuar yakni pada  tanggal 31 Desember 2014, menjelang sore hari yang bersangkutan tiba-tiba merasakan susah bernafas. Pihak majikan langsung melarikan ke rumah sakit.

Hasil pemeriksaan dokter disampaikan bahwa Shinta Danuar mengalami sakit yang diakibatkan oleh virus di sistem saraf tulang belakang. Sejak saat itu serangkaian tindakan medis telah dilakukan untuk mengupayakan kesembuhan Shinta.

Shinta masuk secara resmi ke Taiwan pada tanggal 13 Maret 2014 bekerja sebagai Penjaga Orang Sakit (Caregiver). Pemerintah akan memulangkan Shinta Danuar ke Tanah Air segera mungkin agar dapat bertemu dengan keluarganya di Banyumas. “Koordinasi sudah dilakukan dengan keluarga melalui ibunya Shinta (Suriyah) dan Balai Penempatan dan Perlindungan TKI Semarang,” kata Nusron Wahid dalam siaran persnya, Sabtu (10/11).

Kepala BNP2TKI berangkat  ke Taipei untuk melakukan kunjungan kerja melihat kondisi PMI pada umumnya dan Shinta Danuar pada khususnya. Jumlah PMI di Taiwan mencapai 264.031 orang, yang bekerja sebagai caregiver, anak buah kapal (ABK) nelayan, pekerja rumah tangga (PRT), pekerja panti jompo/RS, konstruksi dan manufaktur.

Pemerintah telah berupaya maksimal dalam monitoring perawatan Shinta Danuar, demikian juga majikan, agensi serta pihak perusahaan penyalur PMI. “KDEI Taipei rutin melakukan kunjungan untuk memantau kondisi Shinta, terakhir dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2018 untuk memastikan rencana kepulangannya”, ujar Siswadi selaku Wakil Kepala KDEI Taipei.

Nusron Wahid menyampaikan, saat ini kondisi terakhir Shinta Danuar cukup stabil, dalam keadaan sadar, dapat berkomunikasi dan merespon dengan baik setiap pertanyaan meskipun terdengar berbisik. Namun sampai saat ini masih sangat tergantung dengan alat medis sehingga masih ada kekuatiran bila menempuh perjalanan jauh akan menimbulkan resiko tinggi.

“Jika kondisi sudah memungkinkan berdasarkan hasil pantauan medis dari rumah sakit, maka kami akan segera memulangkan ke Tanah air” ujar Nusron.

Jauh hari pemerintah sudah menaruh perhatian banyak kepada Shinta Danuar. Semua rencana pemulangan sudah dikoordinasikan jauh-jauh hari sebelumnya. Dokumen perjalanan kepulangan sudah disiapkan oleh KDEI Taipei.

Sebelumnya selama dalam perawatan, kontrak beliau tidak diputuskan oleh majikan. Selama ini majikan dan agensi merasa tanggungjawab secara moral karena masih terikat kontrak.

Pada akhir maret 2018 lalu, pihak keluarga yang diwakili ibu dan anak Shinta Danuar menjenguk langsung ke rumah sakit.  Setelah tiga tahun kontrak selesai, pemerintah dalam hal ini KDEI Taipei membayar biaya premi asuransi bulanan serta memberikan bantuan rutin. [DR]

 

 

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *