September 8, 2024

Kemperin Aktif Kembangkan Inkubasi Bisnis Startup

0

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto. [Istimewa]

Jakarta, Topvoxpopuli.com-Kementerian Perindustrian (Kemperin) terus memantapkan strategi untuk menyongsong industri 4.0. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah gencar mendorong pengembangan inkubasi bisnis startup berbasis teknologi, dengan dukungan insentif pemodalan serta fasilitasi sarana dan prasarana.

“Hal ini dilakukan melalui suatu kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, civitas akademika dan wirausahawan start-up,” ucap Sekretaris Jenderal Kemperin, Haris Munandar, ketika menjadi pembicara kunci pada acara Management and Business Conference Program Studi Magister Manajemen Universitas Mercu Buana di Jakarta, Selasa (29/1) sebagaimana dalam keterangan tertulis yang diterima Topvoxpopuli.com Selasa (29/1) malam.

Biro Humas Kementerian Perindustrian <humaskemenperin@gmail.com>
AttachmentsWed, Oct 10, 5:30 PM (17 hours ago)
to karomas, bcc: me
Yth. Rekan-rekan Media,
Bersama ini kami sampaikan Siaran Pers: Jembatani Inovasi Industri, Teknologi Digital Juga Dongkrak Ekonomi, 10 Oktober 2018.
Keterangan Foto:
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan pemaparan mengenai pemanfaatan teknologi untuk meciptakan inovasi di sektor industri ketika menjadi pembicara pada Forum Tri Hita Karana dengan tema The Rise of Innovation Hubs yang bertepatan dengan rangkaian IMF-WBG 2018 di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10).

Dalam kegiatan yang mengusung tema “Mempersiapkan Sumber Daya yang Kompetitif dalam Era Industri 4.0” tersebut, Haris menuturkan, pengembangan inkubasi bisnis startup berbasis teknologi merupakan salah satu program unggulan Kemperin. Dalam program inkubasi startup ini ide-ide bisnis berbasis teknologi diciptakan, serta diuji dan dipersiapkan untuk memasuki pasar.

Targetnya, kata Haris, adalah untuk mengenjot wirausaha di Indonesia hingga 4% dari total jumlah penduduk di Indonesia. “Untuk program ini kami sudah kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Kami juga membuka peluang untuk kerja sama dengan perguruan tinggi lainnya,” kata dia.

Menurut Haris, Kemperin menargetkan, hingga akhir tahun 2020, dapat menghasilkan 20.000 wirausaha baru. Karenanya, berbagai program dilakukan guna mendorong pertumbuhan wirausaha baru, salah satunya inkubator bisnis kreatif, terutama yang berbasis teknologi.

Hingga saat ini, kata dia, sudah ada beberapa wilayah yang punya pusat inkubator yang dibangun oleh pemerintah. Misalnya, Bandung Techno Park, Bali Creative Industry Center (BCIC), Incubator Business Center di Semarang, Makassar Technopark dan Pusat Desain Ponsel di Batam. “Dengan banyaknya jumlah industri kreatif atau startup yang berbasis teknologi di dalam negeri, diharapkan bisa memberi kontribusi positif bagi perekonomian nasional,” ujar Haris.

Untuk pengembangan inkubasi bisnis startup berbasis teknologi ini, Kemperin memiliki program yang cukup kekinian, misalnya di Bandung Techno Park dan BCIC, ada pelatihan calon pemimpin perusahaan berbasis industri 4.0, seperti untuk analisis big data serta internet of things (IoT).

Haris menambahkan, selain pengembangan inkubasi bisnis startup, pemerintah juga punya langkah strategis langkah strategis lain guna memacu pertumbuhan ekonomi digital. Salah satu caranya adalah meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang melek terhadap teknologi terkini.

Upaya yang dilakukan untuk peningkatan SDM ini, kata dia, antara lain, redesign kurikulum mengacu industri 4.0, pengembangan riset industri 4.0 pada politeknik, program S2 (double degree) konsentrasi industri 4.0, pelatihan SDM bidang industri 4.0, pengembangan politeknik mendukung industri 4.0, pengembangan program studi industri 4.0, serta pengembangan online learning. “Peningkatan kemampuan SDM merupakan bagian yang ditekankan dalam Making Indonesia 4.0,” kata Haris.

Kemudian untuk peningkatan SDM, kata Haris, dilakukan juga pembinaan generasi muda khususnya melalui pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi yang telah memiliki spesialisasi, berbasis kompetensi dan link and match dengan industri, dilengkapi workshop, laboratorium, teaching factory, serta Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Tempat Uji Kompetensi (TUK) demi menciptakan generasi SDM industri yang berkompetensi. “Dalam peningkatan SDM Industri dan SDM aparatur untuk implementasi Industri 4.0, pada tahun 2018, Kemperin telah melaksanakan pelatihan dan sertifikasi Manajer Transformasi Industri 4.0,” jelas Haris.

Haris  melanjutkan, SDM yang baik dan berkompeten ditargetkan bisa menjadi motor penggerak sektor industri di era industri 4.0, karena menurutnya secanggih apa pun teknologi yang dimanfaatkan, sektor industri nasional tidak akan bisa bersaing tanpa ditopang dengan kualitas SDM yang memadai.
“Dalam kesempatan ini, saya mengajak untuk berpartisipasi dan mengambil peran secara aktif untuk mewujudkan aspirasi dalam Making Indonesia 4.0 khususnya dalam mempersiapkan SDM industri yang kompeten dan adaptif,” tandas Haris. [EH]

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *