Digitalisasi Berikan Kontribusi Terhadap PDB
Pontianak, Topvoxpopuli.com – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji mengatakan, perkembangan teknologi sekarang ini semakin pesat dan mengarah ke semua bidang kehidupan yang serba digital. Teknologi juga dapat digunakan untuk mempermudah melakukan pekerjaan dan apa pun juga.
Peran teknologi inilah yang membawa peradaban manusia memasuki era digital. Selanjutnya ekonomi digitalisasi telah memberikan kontribusi 10 persen terhadap PDB dan membuka 3,7 juta peluang lapangan kerja di Indonesia.
Hal tu dikatakan Gubernur Kalbar, Sutarmidji, Senin (25/2/2019), saat Pemaparan dan Diskusi Tentang Perkembangan Ekonomi Digital Terkini dalam Era Digital di Aula Bank Indonesia Perwakilan Kalbar.
Ia mengatakan, Indonesia tahun 2022 akan tumbuh menjadi 68 miliar dollar AS hingga 65 miliar dollar AS atau Rp 808 triliun hingga Rp 988 triliun. Hal ini menyerupai dengan pertumbuhan yang dialami di China dari tahun 2010 hingga 2015 yang berdasar kepada penetrasi e-tailing atau electronic retailing.
Selanjutnya terdapat lima faktor yang mendukung pertumbuhan e-commerce berkembang pesat di Indonesia. Mulai dari pengguna smartphone yang semakin banyak, konsumen muda yang cerdas secara digital, meningkatnya partisipasi Usaha Mikro, Kacil dan Menengah (UMKM) dalam pasar online, pertumbuhan investasi dalam e-commerce serta kebijakan Pemerintah lndonesia yang mendukung pasar e-commerce.
Melihat kondisi sekarang ini, pihaknya mempresdiksi pada tahun 2022, 30 persen dari aktivitas tersebut akan melibatkan konsumen baru kurang lebih 30 juta tenaga kerja. Berdasarkan data yang ada, 130 juta penduduk Indonesia merupakan pengguna media sosial aktif seperti facebook, twitter instagram, line dan Youtobe yang didominaai kaum muda.
Indonesia memiliki ekosistem digital yang berkembang mulai dari e-commerce, ride hailing distribusi media, hingga layanan keuangan. Indonesia telah memiliki startup teknologi bernilai miliaran dolar di Asia Tenggara yakni seperti Bukalapak, Go-jek, Tokopedia dan Traveloka.
Seiring dengan kebijakan pemerintah dalam peningkatan infrastruktur ekonomi digital, pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah menyusun Visi dan Misi Pemprov Kalbar yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019-2023.
Dimana telah mengakomodir pengembangan ekonomi digital melalui pengembangan financial Technology (Fintech) melalui Kegiatan Pendanaan Gotong Royong Online Desa serta mendorong Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) melalui Industri “Fintech Peer To Peer Lending”.
Pihaknya mengharapkan dukungan Bank Indonesia dan OJK Kalbar untuk pengembangan Ekonomi Digital melalui Fintech. Pemprov Kalbar juga sedang melakukan kajian terkait fintech Syariah.
Dengan adanya program dan kegiatan berbasis digital ini diharapkan terjadi percepatan akses keuangan daerah artinya literasi keuangan dan inklusi keuangan daerah kalbar akan meningkat lebih baik yang akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalbar. [Sahat Oloan Saragih]