India Duga ada Pengkotbah dari Indonesia “Bawa” Virus Corona
Jakarta, Topvoxpopuli.com – Pejabat di seluruh India sedang mencari ratusan ribu orang yang tergabung dalam perayaan keagamaan (Islam) di Ibukota India, New Delhi, baru-baru ini bisa diduga menyebarkan virus corona.
Setidaknya enam daerah telah melaporkan kasus-kasus yang dapat dilacak secara langsung ke jamaah selama satu hari di sebuah mesjid.
Para petugas di New Delhi sekarang sedang membersihkan dinding, di mana lebih dari 1.000 orang terdampar sejak pemerintah melakukan lock down sejak pekan lalu. “Sedikitnya ada 24 orang sudah posetif Corona,” kata Menteri Kesehatan India.
Ke-24 orang ini merupakan bagian dari 300 orang yang menunjukan gejala, dan sudah ke rumah sakit untuk di-test. Sementara 700 orang lainnya masih diisolasi atau masuk karantina.
Menteri Kesehatan India mengatakan, 24 orang itu terinfeksi karena tertular dari sejumlah pengkotbah dari Indonesia. Para petugas negara India mengatakan akan mengambil tindakan tegas kepada petugas mesjid namun para petugas mesjib membantah telah melakukan kesalahan.
Media melaporkan bahwa Nizamuddin – tempat di mana Mesjid itu berada – telah ditutup dan lebih dari 35 bus membawa orang ke rumah sakit atau pusat karantina.
Negara bagian selatan Telangana melaporkan pada Minggu (29/3/2020) malam bahwa enam orang yang menghadiri acara tersebut meninggal karena virus corona. Petugas medis negara bagian mengatakan kepada BBC bahwa lebih dari 40 dari 71 kasus Telangana terkait langsung atau tidak langsung dengan peristiwa tersebut.
Kashmir yang dikelola India melaporkan kematian pertamanya akibat virus itu minggu lalu – seorang pria berusia 65 tahun yang berada di Delhi untuk kongregasi. Para pejabat mengatakan kepada BBC Urdu bahwa lebih dari 40 dari 48 kasus di wilayah itu dapat ditelusuri kembali ke satu pasien itu.
Di Kepulauan Andaman dan Nikobar, di mana enam dari sembilan orang mengikuti acara itu dinayatakan posetif setelah mengikuti acara itu.
Negara bagian Selatan India, Tami Nadu, Telangana dan Andhara Pradesh mengatakan lebih dari 3.000 orang dari yang mengiikuti acara itu, Tamil Nadu sudah 16 orang dinyatakan posetif. Petugas pemerintah menyerukan agar semua yang ikut dalam acara itu akan segera melakukan test diri.
Kepala Menteri India Arvind Kejriwal mengatakan polisi harus memeriksa kepada mesjid. Namun penyelenggara acara mengatakan mereka telah mengumumkan agar acara ditunda setelah perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan lockdown sejak 22 Maret 2020. [TVP/BBC.COM/Edi Hardum]