PNS Anak Mantan Irjen Kemnaker Ditangkap Polisi
Jakarta, Topvoxpopuli.com – Bagas, pegawai negeri sipil (PNS), anak mantan Inspektur Jenderal (Irjen) Soenarno yang merusak mobil Brigjen Pol Erwin Chahara Rusmana ditangkap Polda Metro Jaya. “Pelakunya sudah diamankan oleh jajaran Polda. Nama pelakunya Bagas,” kata Brigjen Pol Erwin Chahara Rusmana dalam keterangan tertulis, Selasa (28/4/2020).
Kepala Bagian Humas Kemnaker, Edi Puji membenarkan kalau Bagas adalah PNS yang bertugas di Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Kemnaker, yang merupakan anak dari Mantan Irjen Kemnaker, Soenarno. “Iya benar Bagas putra Pak Soenarno,” kata dia.
Dalam kasus ini, Brigjen Erwin Chahara Rusmana adalah korbannya. Dia mengatakan, latar belakang pelaku terungkap saat di Polda Metro Jaya.
“Saya tidak kenal dengan pelaku. Saya baru tahu setelah di Polda. Pelaku ternyata PNS di Kementerian Ketenagaankerjaan. Sekarang jabatannya auditor utama. Dia juga anak mantan inspektorat Kementerian tenaga kerja,” papar dia.
Pria yang kini menjabat sebagai Asisten Deputi (Asdep) Koordinasi Penanganan Konflik dan Keamanan Transportasi Deputi 5 Kemenko Polhukam itu menceritakan insiden yang dialaminya di Tol Cikampek KM 29 pada Jumat 24 April 2020.
Erwin menuturkan, kondisi arus lalu lintas saat itu sedang sepi. Saat itu, ada satu unit kendaraan mencoba menyalip. “Dari belakang ada yang mendahului. Tapi kami tidak melihat ke spion belakang,” kata dia.
Erwin mengatakan, pengendara itu terus memepet kendaraan yang dikemudikannya. Dia bahkan sempat melihat pengemudi mengacungkan tangan. “Kemungkinan marah karena merasa terhalangi,” kata dia
Merasa Dihalangi
Erwin mengaku sama sekali tidak mengenal pelaku. Tapi, dia mengetahui bahwa kendaran yang dikemudikan pelaku sering digunakan oleh pejabat eselon satu.
Dia menuturkan, tetap melanjutkan perjalanan tanpa menghiraukan sikap dari pengemudi mobil tersebut. Erwin akhirnya memindahkan kendaraan ke jalur sebelah kiri.
Tiba-tiba dari arah belakang, kendaraan yang tadi bersitegang dengannya berhenti mendadak tepat di depan kendaraannya. “Kendaraan pelaku ini menghalangi kami,” ujar dia.
Erwin mengatakan, pelaku langsung turun dengan membawa sebilah pisau. Kendaraan miliknya pun dirusak. “Pelaku menghunuskan senjata tajam berusaha memecahkan kaca mobil saya,” ucap dia.
Padahal, Erwin telah mengenalkan identitasnya. Tapi pelaku tetap merusak. Beruntung, senjata tajam itu tidak melukai tubuhnya. “Pisau ditusukkan pada kaca tidak mengenai kepala saya. Tapi kaca mobil retak,” ujar dia.
Insiden itu mengundang perhatian pengguna jalan tol lain hingga menimbulkan kemacetan. Suara klakson dari pengendara itu pun membuat pelaku pergi.
Saat ini, kasus sedang ditangani Jajaran Polda Metro Jaya. Erwin berharap kejadian seperti serupa tidak terulang kembali. Dia pun meminta keamanan di ruas jalan tol ditingkatkan.
“Supremasi hukum harus ditegakkan, proses hukum secara profesional agar tidak ada korban lainnya,” ujar dia.
Diperas Wartawan Abal-abal
Sekitar tahun 2016, pada Bulan Ramadhan, Bagas dikejar dua wartawan abal-abal dari sebuah hotel di kawasan Jakarta Timur sampai halaman Gedung Kemnaker, Jalan Gatot Subroto.
Ia dikejar untuk diminta uang karena ia diduga telah melakukan “check in” dengan seorang perempuan. Mobil Bagas dibuntuti dua wartawan abal-abal yang sering cari “mangsa” di hotel-hotel itu. Mangsa yang mereka cari adalah pria dan wanita yang check ini yang diduga bukan suami istri tetapi pasangan selingkuh.
Begitu sampai di halaman gedung Kemnaker Bagas menyerah dan meminta jalan damai. Akhir ia harus mengeluarkan uang sekitar Rp 20 juta untuk dua wartawan abal-abal itu agar kasusnya dugaan selingkuhnya tidak dibesar-besarkan, maklum ketua wartawan abal-abal selalu berada di Kemnaker setiap hari.
Kejadian ini disaksikan oleh dua wartawan yang selalu ngepos di Kemnaker, Teddy Unggik dan Robert Sitorus. Kejadian ini juga dibenarkan oleh pimpinan Satpam di Kemnaker, Soetrisno. “Bagas mengakunya sih Check in di hotel dengan perempuan karena kerja sama tugas,” kata Soetrisno.
Wartawan abal-abal yang tukang peras pejabat atau PNS yang sering selingkuh juga sering mangkal di Kemnaker. Bahkan Ketua wartawan abal-abal di Kemnaker tahun 2013 peras seorang pejabat eselon II yang diduga selingkuh dengan stafnya di Kemnaker. Pejabat eselon II itu kini telah pensiun. [TVP/RH]