November 22, 2024

Giad Minta Pemerintah Batalkan Izin 500 TKA asal Tiongkok

0

Jakarta, Topvoxpopuli.com – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Gerakan untuk Indonesia Adil dan Demokratis (Giad) mendesak pemerintah untuk membatalkan izin bagi 500 tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok ke Sulawesi Tenggara (Sultra) di tengah pandemi Covid-19.

Salah satu anggota Giad, Jeirry Sumampouw, menyatakan, pihaknya memandang hal itu sebagai kebijakan yang tidak bijak. Terlebih saat ini masyarakat sedang dihadapkan pada situasi menghadapi pandemi Ccvid-19 yang memporak-porandakan kehidupan, baik sosial maupun ekonomi. “Rencana mendatangkan lagi TKA dari Tiongkok semata karena alasan investasi, sangat sulit diterima. Bukan saja karena hal ini berpotensi menambah kerumitan dalam pencegahan Covid-19, tapi juga memberi sinyal bahwa seolah aturan yang ditetapkan sendiri oleh pemerintah berlaku tidak konsisten,” ungkap Jeirry mewakili Giad, Jumat (1/5/2020).

Di satu segi, pemerintah terus menerus meminta warga untuk patuh dan sigap dalam melaksanakan aturan PSBB. Namun di saat yang sama pemerintah terus membuat kebijakan yang mengundang protes publik dan juga keraguan pada kebijakan-kebijakan pemerintah.

Belum lagi bila memperhitungkan keadaan saat ini dimana 56 persen angkatan kerja Indonesia berada di sektor informal yang rentan kehilangan pekerjaan sebagai dampak Covid-19. Dan berpotensi menambah jumlah pengangguran terbuka sebanyak 3,5 juta hingga 8,5 juta orang dalam tahun 2020.

Melihat kondisi di atas, Giad menilai sungguh tidak bijak jika pemerintah masih mengeluarkan izin mendatangkan tenaga kerja asing masuk Indonesia.

Karenanya, mereka mendesak Pemerintah menghentikan izin rencana mendatangkan TKA, yang sejalan dengan kebijakan penutupan masuknya WNA ke Indonesia.

“Pemerintah harus menunjukkan wujud konsistensi komitmen pemerintah memotong rantai covid19. dan memperioritaskan penanganan pengangguran dan kemiskinan dalam Negeri,” kata Jeirry yang dikenal juga sebagai aktivis kelompok religi sekaligus lembaga pengawas perhelatan politik di Indonesia.

Lebih jauh, Giad menilai baiknya pemerintah juga tidak membebani pikiran dan perasaan masyarakat ke arah yang negatif. Berbagai kebijakan yang dilakukan akhir-akhir ini justru berpotensi menambah beban pikiran masyarakat.

Selain Jeirry, di Giad ada Ray Rangkuti, Kaka Suminta, Badiul Hadi, Arif Susanto, Lucius Karus, Alwan Riantobi, Arif Nur Alam, dan Yusfitriadi. [TVP/Hotman]

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *