November 24, 2024

BP2MI Harus Tindak Tegas Agensi Pengirim Almarhumah Ruri Al-Fath Mujahida ke Malaysia

0

Ruri Al-Fath Mujahida (25), PMI asal Indramayu yang meninggal dunia di Malaysia.

Jakarta, Topvoxpopuli.com – Daftar duka menambah panjang penderitaan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Pasalnya kematian Ruri Al-Fath Mujahida (25) janda dua anak asal Indramayu, Jawa Barat, jenasahnya sempat tertahan di rumah sakit setempat karena rumor permintaan agensi Rp 32 juta untuk dipulangkan ke Indonesia atau Rp 9,9 juta untuk dimakamkan di Malaysia.
Koordinator Departemen Advokasi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Salsa Nofelia Franisa, kepada wartawan, beberapa hari lalu, mengatakan, ia sungguh prihatin. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah Cq Badan Nasional Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) agar menindak agensi sponsor yang mengirim almarhumah Ruri Mujahidah ke Malaysia secara ilegal. Itu berarti masuk kategori tindak pidana penjualan orang (TPPO).
Apalagi, jenazah Ruri tertahan di rumah sakit karena adanya permintaan agensi soal biaya pemulangan dan pemakaman sehingga perlu didalami oleh BP2MI.
Ruri asal Desa Parean Girang, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pergi ke Malaysia memakai kapal laut, 2017. Kabarnya Ruri beberapa kali pindah majikan hingga terakhir diketahui mengalami tuberculosis dan meninggal, Senin, 19/10/2020 dalam perjalanan pulang melalui Batam.
“Yang jelas PMI tersebut masih di Johor Bahru, Malaysia. Ini kita lagi koordinasikan dengan BP2MI dan Kemlu terkait legalitas administrasi agensi sehingga jenazah tertahan. Kita pasti akan bantu proses pemulangannya,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu, Sri Wulaningsih, Kamis (22/10).
SBMI Cabang Indramayu pimpinan Juwarih, seperti diakui Salsa, menerima informasi bahwa KJRI Johor Bahru telah memfasilitasi pemakaman Ruri sesuai permintaan keluarga Ruri di Tanah Pekuburan Islam Taman Mount Austin Johor, Kamis (22/10/2020).
Daftar panjang Kematian Ruri menambah panjang daftar kepiluan nasib PMI di luar negeri. Sepanjang 2018 ada 105 TKI asal NTT meninggal, seperti dicatat Kepala Balai Pelayanan Penempatan & Perlindungan TKI (BP3TKI) Kupang, Siwa.
Sedang 18 TKI asal Sampang, Madura, meninggal
selama Januari-Februari 2019, seperti diungkap Agus Sumarso, Kasi Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Koperasi, Usaha Mikro & Tenaga Kerja, Sampang, Jawa Timur, dikuatkan data dari Loka Pelayanan Penempatan & Perlindungan Tenaga Kerja (LP3TKI) Surabaya.
Sementara Kantor Berita AFP melaporkan sekitar 2,5 juta PMI bekerja di Malaysia, banyak yang merantau dengan cara ilegal di berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga konstruksi. Sekitar 400.000 TKI perempuan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia. [TVP/RH]

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *