Manajemen Garuda Indonesia Akselerasi Pemulihan Kinerja
Jakarta, Topvoxpopuli.com – Saat ini pihak Manajemen Garuda Indonesia tengah fokus melakukan tahapan akselerasi pemulihan kinerja. Selain itu, juga menguatkan basis kinerja keuangan dan merumuskan model bisnis jangka Panjang melalui program restrukturisasi secara menyeluruh.
Demikian dikatakan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, Kamis (4/11/2021).
“Proses restrukturisasi keuangan yang di dalamnya meliputi restrukturisasi utang yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh beberapa konsultan pendamping, prosesnya masih berlanjut hingga saat ini merupakan fokus utama perseroan,” kata Irfan.
Irfan mengatakan itu sebagai respons Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) yang melaporkan Irfan Setiaputra kepada Menteri BUMN, Erick Thohir atas dugaan berlibur bersama keluarga dengan memakai fasilitas perusahaan.
Surat Sekarga ditandatangani oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Sekarga, Dwi Yulianta. Dwi, mewakili Sekarga meminta supaya Menteri BUMN membentuk tim investigasi untuk menyelidiki dugaan yang disampaikan oleh Sekarga.
“Mengingat pentingnya good corporate governance (GCG) dan core value akhlak Kementerian BUMN dan terkait hal tersebut di atas sudah menjadi polemik serta banyaknya pertanyaan dari pihak karyawan yang disampaikan kepada kami sebagai pengurus Serikat Pekerja, maka kami memohon kiranya Bapak Menteri BUMN dapat membentuk tim investigasi,” tulis Dwi dalam suratnya.
Irfan menegaskan, manajemen Garuda Indonesia juga berdiskusi dengan kementerian BUMN untuk mendorong percepatan pemulihan kinerja perseroan.
Garuda Indonesia juga mengkomunikasikan serta menegosiasikan penyelesaian terbaik dan restrukturisasi yang optimal dengan para kreditur untuk memperbaiki fundamental kinerja ke depan.
“Itulah gambaran langkah-langkah strategis yang disampaikan oleh Manajemen Garuda Indonesia untuk keluar dari krisis utang dan ancaman kepailitan,” kata dia.
Dukungan
Dukungan terhadap manajemen garuda datang dari Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) yang ditandatangani oleh Marciano Sabatiano selaku Plt Ketua dan Putri Kawastari selaku Sekjen.
Dalam keterangan tertulisnya, Ikagi menyayangkan pernyataan kelompok karyawan yang mengklaim dan mengatasnamakan seluruh karyawan Garuda Indonesia.
Ikagi menilai pernyataan yang dilayangkan itu bukan merupakan kesepakatan dari seluruh karyawan Garuda Indonesia.
Ikagi memahami Garuda Indonesia sedang berusaha maksimal untuk melayani masyarakat serta mendukung jajaran manajemen Garuda Indonesia untuk bangkit bersama dalam setiap langkah yang diambil tanpa menyudutkan pihak manapun juga. Pernyataan Ikagi ini hampir senada dengan pernyataan yang disampaikan oleh Asosiasi Pilot Garuda (APG)
Capt Donny Kusmanagri selaku Plt Presiden APG, mengatakan, upaya mengail di air keruh ini dilakukan dengan membuat intrik, manuver dan provokasi mulai dari membuat surat terbuka, umpan surat kaleng sampai dengan membocorkan rekaman sharing internal manajemen dengan pihak karyawan. “Nampaknya upaya tersebut dilakukan untuk membuyarkan fokus manajemen dalam merumuskan dan mengeksekusi langkah-langkah penyelesaian utang perusahaan,” kata dia.
“Seharusnya saat ini seluruh elemen karyawan Garuda Indonesia bersatu dan mendukung untuk memastikan keberlangsungan dengan tetap fokus dalam upaya yang lebih besar yaitu penyelamatan Garuda Indonesia,” kata Donny Kusmanagri.
Donny menambahkan, memahami sulitnya kondisi industri penerbangan saat ini serta menyayangkan adanya oknum karyawan yang menyebarkan informasi yang kebenarannya belum dapat dipertanggungjawabkan.
Di tengah polemik tentang apakah perlu Garuda Indonesia diselamatkan atau dibiarkan pailit, dukungan terhadap keberlangsungan eksistensi Garuda Indonesia secara simbolis ditunjukkan oleh Presiden Jokowi.
Dalam melakukan lawatan ke-3 negara yaitu Italia, Inggris dan Uni Emirat Arab, Presiden Jokowi memilih menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia daripada menggunakan pesawat resmi kepresidenan.
Bahkan dalam lawatan tersebut, Menteri BUMN, Erick Thohir juga turut serta mendampingi Presiden. Jadi dalam menyelesaikan masalah utang yang membelit Garuda Indonesia, pemerintah tidak membiarkan manajemen Garuda Indonesia berjuang sendiri.
Apalagi pemerintah menyadari betul bahwa salah satu sektor yang mengalami pukulan berat akibat dampak pandemi Covid-19 adalah sektor penerbangan, tidak terkecuali Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia. [TVP/RS]