Kemperin Distribusikan 5 Unit AMMDes Penjernih Air ke Sulteng
[JAKARTA] Kementerian Perindustrian (Kemperin) akan menyalurkan lima unit alat mekanis multiguna perdesaan (AMMDes) yang berfungsi sebagai pengolah air jernih untuk tiga wilayah yang terkena dampak gempa di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), beberapa waktu lalu, yakni di Kota Palu (1 unit), Kabupaten Sigi (2 unit), dan Kabupaten Donggala (2 unit).
“Unit AMMDes yang diserahkan diperoleh dari hasil donasi yang dikumpulkan para pegawai di lingkungan Kemperin. Bantuan ini akan diberikan secara bertahap, semoga dapat bermanfaat dan membantu bagi masyarakat terdampak,” kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, di Jakarta, Senin (21/1).
Menurut Airlangga, kebutuhan air bersih sangat penting bagi masyarakat yang terkena dampak bencana karena untuk mendukung berbagai aktivitasnya. “Ini menjadi salah satu program prioritas pascabencana. Apalagi, air sebagai kebutuhan vital,” tuturnya.
Airlangga menegaskan, pihaknya terus mendorong pengembangan AMMDes sebagai salah satu karya anak bangsa yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah.
Mengenai program bantuan AMMDes di Sulteng, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan, Kemperin, Putu Juli Ardika, menjelaskan, AMMDes pengolah air jernih diserahkan langsung kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Sigi dan Donggala. Ini merupakan hasil rekomendasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulteng. “Sedangkan, di Kota Palu dikelola oleh kelompok usaha masyarakat yang direkomendasikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu,” ungkapnya.
Menurut Putu, sebelum diserahkan kepada kelompok masyarakat penerima bantuan, telah dilakukan pendampingsan selama 1-2 bulan. “Kami juga laksanakan bimbingan teknis kepada kelompok masyarakat penerima bantuan mengenai teknis pengoperasian AMMDes penjernih air tersebut,” terangnya. Program bimbingan teknis telah dilakukan pada 17-18 Januari 2019.
Di samping itu, Putu menambahkan, pihaknya menggelar program pelatihan mekanik sepeda motor kepada masyarakat yang terkenda dampak gempa di Sulteng. Upaya ini dilakukan guna menciptakan wirausaha baru di sektor reparasi sepeda motor.
“Program tersebut juga sejalan dengan keinginan pemerintah untuk terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM), termasuk dalam hal ini adalah peningkatan kemampuan SDM di bidang perbengkelan,” paparnya.
Pelatihan mekanik sepeda motor yang merupakan hasil kerja sama Kemperin dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) ini, ditargetkan dapat melibatkan 500 peserta. Kategorinya yakni lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 150 orang, guru SMK (30 orang), pekerja bengkel tradisional (60 orang), dan mekanik binaan anggota AISI (240 orang).
Pelatihan tersebut akan dilaksanakan secara bertahap pada 21 Januari – 8 Februari 2019. “Selain itu, kami tengah menyiapkan program pilot project SMK, yang bertujuan membangun satu education center sebagai showcase di salah satu SMK di Sulteng, yang dilengkapi peralatan perbengkelan dan modul pelatihan mekanik sepeda motor sesuai dengan SKKNI dan teknologi terkini,” papar Putu. [E-H]