1.060 Tatung Meriahkan Cap Go Meh Singkawang
Singkawang, Topvoxpopuli.com – Sesikitnya 1.060 tatung turut serta memeriahkan peryaaan Cap Go Meh 2019 di Kota Singkawang pagi ini Selasa (29/2/2019). Masyarakat tampak tumpah ruah ke jalan untuk menyaksikan atraksi Tatung.
Singkawang merupakan salah satu wilayah yang terletak di wilayah Kalimantan Barat. Dijuluki sebagai Kota Seribu Kelenteng karena daerah ini merupakan salah satu daerah pecinan tertua di Indonesia. Singkawang juga dikenal memiliki sebuah tradisi unik yang telah ada sejak ratusan tahun lalu.
Adalah Tatung, atraksi ekstrem yang dilakukan masyarakat Singkawang dengan menusuk-nusuk anggota tubuh dengan benda-benda tajam. Dalam bahasa Hakka/ Khek Tatung berarti orang yang dirasuki oleh roh dewa atau leluhur sehingga memiliki kekuatan supranatural.
Tatung hampir memiliki kesamaan dengan debus yang merupakan kesenian bela diri dari Banten. Tradisi Tatung sudah menjadi ciri khas Singkawang sejak lama. Tatung biasanya diselenggarakan untuk memeriahkan perayaan tahunan masyarakat Tionghoa yaitu Cap Go Meh.
Menteri pariwisata Repuublik Indoneaia saat membuka festifal Cap Go Meh di Kota Singkawang Senin (19/2/2019) mengatakan, Singkawang sudah menjadi salah satu daerah tujuan wisata. Salah satunya yaitu festifal cap go meh yang dilaksanakan Senin.
Selanjutnya Singkawang yang di kenal dengan Festifal Cap Go Meh akan diajukan sebagai tujuan wisata tingkat dunia. Unyuk itu ada tiga hal yang perlu di persiapan yaitu atraksi adalah yang harus dipertunjukkan sehingga dikenal dunia.
Sekarang ini sudah mencapai tingkat nasional ke depan akan ditingkatkan menjadi tingkat dunia yaitu Festifal Tatung. Jadi semua persiapan harus dilaksanakan oleh tingkat nasional dan tidak hanya kemauam sendiri.
Selanjutnya akses ke kota Singkawang harus di persiapkan.Wisatawan tidak akan datang ke satu daerah jika mencapai daerah itu lebih dari tiga jam.
Sementara Singkawang secara normal masih tiga jam dari Kota Pontianak. Oleh sebab itu perlu dipikirkan pembagunan jalan tol atau bandara.
Sementara yang ke tiga adalah akomodasi. Dimana tempat penginapan dan hotel serta kuliner harus tersedia seperti yang diinginkan para wisatawan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang perlu merencanakan pembentukan kawasan ekonomi khusus wisata. Untuk itu diperlukan laham minimal 100 ha.
Dengan tersedianya fasilitas, akomodasi dan transfortasi maka wisatawan akan meningkat dari tahun ke tahun. [TVP/Sahat Oloan Saragih]