Pemerintah Terus Perhatikan Sektor IKM
Jakarta, Topvoxpopuli.com – Pemerintah pasti selalu mendukung dan mempermudah kegiatan usaha sektor industri kecil dan menengah (IKM). Pasalnya, sektor IKM mampu menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional. Hal ini dilihat dari kontribusinya yang cukup besar, mulai dari jumlah dan penyerapan tenaga kerjanya.
“IKM sebagai bagian dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hingga saat ini berjumlah sebanyak 4,4 juta unit usaha atau sekitar 99% dari seluruh unit usaha Industri di Indonesia,” kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, pada acara e-Smart IKM 2019 “IKM Go Digital” di Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/3/2019).
Menurut Airlangga Hartarto, dari jumlah unit usaha tersebut, menyerap tenaga kerja sebanyak 10,5 juta orang atau 65% dari total tenaga kerja sektor industri secara keseluruhan.
Airlangga Hartarto menegaskan, ada empat aspek yang dapat membentuk IKM lebih berdaya saing di pasar global. “Yaitu, mempunyai ciri khas produk, pengembangan produk dan SDM yang berkualitas, pemanfaatan era digital dan pola pemasaran yang baik,” ujar Airlangga Hartarto.
Menurut Airlangga Hartarto, dalam upaya peningkatan aspek ciri khas produk, salah satu kegiatan yang dilakukan Kemenperin adalah pemberian penghargaan One Village One Product (OVOP). “Ajang ini merupakan sebuah program yang bertujuan untuk mengembangkan produk unggulan khas dari daerah sehingga mampu untuk menembus pasar global,” kata Airlangga Hartarto.
Aspek berikut, untuk pengembangan produk Kemenperin memfasilitasi untuk pemberian Standar Nasional Indonesia (SNI), sertifikasi Good Manufacturing Practices (GMP), serta Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).
Guna membangun SDM berkualitas, Kemperin memiliki program pengembangan SDM industri yang meliputi pendidikan vokasi menuju dual system model Jerman, pembangunan politeknik atau akademi komunitas di kawasan industri, serta pembangunan link and match SMK dengan industri.
Selanjutnya, pendidikan dan pelatihan sistem 3 in 1, sertifikat kompetensi tenaga kerja industri, serta pengembangan SDM menuju industri 4.0. “Sementara itu, dalam pemanfaatan era digital, salah satunya adalah melalui penumbuhan startup pada bidang teknologi industri 4.0,” kata Airlangga Hartarto.
Program Making Indonesia 4.0 startup merupakan terobosan baru yang diharapkan dapat menjadi stimulan munculnya ekosistem startup di bidang teknologi industri 4.0 serta mampu menciptakan produk yang membantu sektor industri meningkatkan efisiensi dalam hal biaya, energi, dan waktu.
Sedangkan, aspek terakhir adalah pola pemasaran yang baik. Kemenperin telah meluncurkan program e-Smart IKM yang mempertemukan IKM dengan marketplace untuk perluasan akses pasar, sehingga produk IKM tidak hanya dijual offline namun juga online. “Nantinya produk IKM dalam negeri akan dapat membajiri e-commerce Indonesia,” kata Airlangga Hartarto. [EH]