November 22, 2024

Mendes PDTT: Sektor Pariwisata Bantu UMKM

0

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, saat menjadi pembicara pada acara TECHTalk@Tsinghua South East Asia (SEA) Center dengan topik “Industry Revolution 4.0 Shape Your Future with Artificial Intelligence and Big Data" di Three Mountains, UID Creative Campus, Kura Kura Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (12/1). ( Foto: Ismewa )

Jakarta, Topvoxpopuli.com [TVP] – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, mengatakan, sektor pariwisata membantu pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan produk unggulan desa.

Untuk itu, ia mendorong desa yang memiliki potensi untuk mengembangkan sektor pariwisata melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“BUMDes yang bergerak di pariwisata banyak yang telah menghasilkan penghasilan lebih besar dari dana desa. Bahkan ada yang pajaknya saja lebih besar dari dana desa yang didapat,” ujarnya saat menjadi keynote speaker pada kegiatan pasar rakyat di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (30/8/2019) sebagaimana dalam siaran persnya.

Ia mengatakan, desa wisata dapat dikembangkan menggunakan anggaran dana desa. Pasalnya, salah satu fokus penggunaan dana desa ke depan adalah untuk pengembangan ekonomi.

Ia berharap, desa wisata dapat menarik perhatian banyak turis sehingga aktifitas ekonomi perdesaan meningkat.  “Desa wisata yang dibangun nanti akan mengundang banyak turis yang datang. Turis yang datang ini kan butuh minum, butuh makanan, souvenir. Dengan begitu produk-produk lokal dan UKM akan terbantu pemasarannya,” ujarnya.

Terkait Pasar Rakyat yang digelar tersebut menurutnya, adalah upaya Kementerian Keuangan untuk membantu pengembangan UKM dan usaha mikro. Melalui program UMi (Pembiayaan Ultra Mikro), lanjutnya, UKM dan usaha mikro akan terbantu terkait permodalan.  “Pasar rakyat ini didesain untuk membantu UKM atau usaha mikro dari masyarakat melalui program UMI dan program-program dari kementerian/lembaga lainnya. Harapannya desa wista yang dikembangkan dapat menyerap UKM dan produk-produk lokal,” ujarnya.

Eko mengatakan, pengembangan ekonomi perdesaan adalah upaya untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan. Dalam dua tahun terakhir menurutnya, pengurangan kemiskinan di desa dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan pengurangan kemiskinan di kota.  “Pendapatan per kapita di desa naik dari Rp572 ribu per kapita (tahun 2014) menjadi Rp804 ribu per kapita (tahun 2018),” ujarnya. [TPV/David Raninai]

 

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *