November 22, 2024

Fintech Ilegal dan Rentenir di Indonesia Bagaikan Gunung Es

0

CEO & Co-founder Danain, Budiardjo Rustanto (kanan) foto bersama dengan staf Danain dalam acara bertemakan "Employee Financial Wellness with Flntech" di Jakarta, Jumat (20/9/2019).

Jakarta, Topvoxpopuli.com [TVP] Platform Pendana dan peminjam (P2P) Lending Danain mengadakan acara bergengsi bertemakan “Employee Financial Wellness with Flntech” di Jakarta, Jumat (20/9/2019).

CEO & Co-founder Danain, Budiardjo Rustanto, pada kesempatan itu, mengatakan, fenomena fintech ilegal dan rentenir di Indonesia sudah seperti gunung es, terlihat kecil namun di bawah sebenarnya sangat besar, tidak terekspos padahal jumlahnya banyak.

Menurutnya, ini merupakan tren negatif yang harus segera diselesaikan, sebab penyelenggara fintech ilegal memanfaatkan teknologi bukan untuk membantu masyarakat, tapi malah menyengsarakan. “Fenomena seperti itu tentu sangat memprihatinkan,” kata dia.

Ia mengatakan, sebagai pelaku di industri fintech, masyarakat harus merasa tak cukup hanya mengimbau orang untuk tak bertransaksi di fintech ilegal. “Kita juga perlu memberikan solusi atas permasalahan tersebut, mengingat bagaimanapun masih banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang produktif, namun terkadang butuh uang untuk keadaan darurat. Karena itulah kami menghadirkan Danain Kasbon sebagai solusi,” ujar Budiardjo.

Agar karyawan bisa memanfaatkan fasilitas Danain Kasbon, lanjut Budiardjo, perusahaan terlebih dulu harus bekerja sama dengan Danain untuk melakukan integrasi sistem.

Setelahnya, barulah karyawan bisa mengajukan pinjaman melalui Danain Kasbon sesuai plafon yang ditentukan personalia (HRD) perusahaan.

Pria yang akrab disapa Budi ini menambahkan, program Danain Kasbon punya manfaat besar bagi kelangsungan perusahaan. “Kita percaya bahwa aset terpenting dalam perusahaan adalah karyawan, bukan mesin. Jika finansial karyawan sehat dan tak terganggu dengan utang, maka produktivitasnya akan meningkat, perusahaan pun akan merasakan manfaatnya,” terangnya.

Danain Kasbon menerapkan bunga yang sangat rendah, yakni 0,05% per hari. Biaya admin juga relatif kecil. Pinjaman di bawah Rp 1 juta akan dikenakan biaya admin Rp 5.000 dan pinjaman di atas Rp 1 juta akan dikenakan Rp 10 ribu antar sesama Bank.

Proses pencairan pinjaman maksimal dua hari, meski tidak menutup kemungkinan juga bisa cair dalam waktu dua detik. Di sisi lain, tidak ada sistem penagihan yang meresahkan, sebab pelunasan pinjaman dilakukan dengan sistem pemotongan gaji tanpa memberi beban kerja tambahan bagi HRD.

Budi juga mengungkapkan bahwa Danain Kasbon bisa jadi solusi bagi karyawan yang sudah terjerat pinjaman online ilegal atau pinjaman lain yang berbunga tinggi.

Dengan Danain Kasbon, lanjutnya, karyawan bisa melakukan restrukturisasi secara bertahap. “Manfaat lainnya, Danain Kasbon mampu mengantarkan karyawan untuk mencapai financial wellness. Dengan kondisi keuangan yang sehat, karyawan diharapkan bisa melakukan pengelolaan finansial rang baik dan melakukan pengembangan dana, salah satunya di platform Danain Emas,” pungkas Budi.

Acara yang digelar untuk memajukan kesejahteraan perusahaan dan karyawan ini dihadiri CEO Finansialku.com, Melvin Mumpuni selaku pembicara, perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan AFPI, serta para tamu yang terdiri dari pemilik perusahaan, direktur perusahaan, pimpinan personia perusahaan, serta pengurus koperasi karyawan.

Dalam kesempatan tersebut, Danain juga memperkenalkan produk terbarunya yang merupakan pinjaman ringan khusus untuk karyawan bernama Danain Kasbon.

Produk ini hadir untuk melawan fintech ilegal yang makin marak sekaligus sebagai solusi bagi karyawan yang membutuhkan dana darurat. [TVP/Ryan]

 

 

 

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *