Kemnaker Kerja Sama Pemkab Pesisir Barat, Lampung, Meracik Kopi Lokal
[JAKARTA] Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, mengadakan inkubasi bisnis pelatihan barista (peracik kopi) profesional di Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (BBPPK dan PKK) Lembang, Jawa Barat.
Selain untuk mempopulerkan kembali kopi lokal asal Lampung, pelatihan barista ini juga memberikan bekal dasar kepada para peserta yang ingin menjadi barista andal dan dan membuka wirausaha mandiri.
Kepala Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja ( BBPPK dan PKK), Lembang, Nana Mulyana, mengatakan, melalui pelatihan barista ini, pemerintah terus mendorong agar peserta pelatihan barista berani memulai wirausaha dengan membuka kafe dan kedai kopi.
“Selain memberikan pelatihan barista professional, kita juga mendorong tumbuhnya wirausaha-wirausaha muda yang berani mengembangkan bisnis kopi di berbagai daerah,” kata Kepala BBPPK dan PKK, Lembang, Nana Mulyana, dalam keterangan persnya, di Jakarta pada Senin (26/11).
Nana mengatakan, dengan tumbuhnya wirausaha di bisnis kopi ini diharapkan dapat mempercepat pengurangan angka pengangguran dan memperbanyak kesempatan kerja bagi generasi milenial. “Pelatihan barista semakin diminati seiring berkembangnya industri kopi dan mewabahnya kafe dan kedai kopi di Indonesia. Hal itu memberi peluang kerja sebagai barista yang menjadi sebuah profesi baru yang cukup menjanjikan ,” kata Nana.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pesisir Barat, Kasmir, menambahkan, selama ini kopi lampung menjadi salah satu kopi jenis robusta asal Indonesia yang sudah cukup dikenal para pecinta kopi, dari dalam dan luar negeri. Bahkan Lampung juga dikenal sebagai salah satu kawasan penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia. “Kita ingin terus mempromosikan kenikmatan kopi Lampung yang sudah terkenal dengan memperbanyak jumlah barista-barista profesional yang berasal dari Lampung. Kita juga berharap industri pengolahan kopi semakin maju dan berkembang,” kata Kasmir.
Keberadaan barista-barista profesional yang bekerja di kedai atau café kopi, kata Kasmir, diharapkan juga mendukung program pemerintah untuk menggerakkan ekonomi masyarakat dan meningkatkan potensi wisata yang tengah dikembangkan pemerintah daerah Pesisir Barat Lampung.
Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Barista BBPPK dan PKK Lembang, Agus Wijayanto, menambahkan dalam pelatihan barista ini, peserta diarahkan agar menguasai dasar-dasar pengetahuan tentang kopi seperti sejarah, jenis kopi dan peluang usahanya. Juga dibekali teknik-teknik meracik dan menyeduh kopi mulai cupping, manual brew, espresso based, cappuccino serta latte art. “Para peserta pelatihan juga mendapatkan pendampingan dalam manajemen dan pengembangan bisnis kopi sehingga kedepannya Peserta pelatihan juga diharapkan membuka wirausaha di bidang kopi,” kata Agus.
Untuk menjamin kualitas peserta pelatihan barista, kata Agus, BBPPK dan PKK juga melakukan uji kompetensi khusus bagi peserta lulusan pelatihan yang diadakan BBPPK dan PKK yang telah bekerja sebagai barista ataupun peserta pelatihan yang berhasil membuka kedai/ café kopi di berbagai daerah. [RH]