Sebanyak 174 KK di Desa Kajong Terima BLT Dana Desa
Sambi, Topvoxpopuli.com [TVP] – Sebanyak 174 kepala keluarga (KK) di Desa Kajong, Kecamatan Reok Barat, Kabupatan Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima bantuan langsung tunai (BLT) dana desa.
“Untuk 178 KK yang sudah terdaftar, hanya 174 yang sudah dibagi karena 4 KK yang lain ada pendobelan nama sebagai penerima sembako,” kata Kepala Desa Kajong, Amatus Semau, di Kajong, Sabtu (15/8/20).
Bantuan langsung tunai (BLT) dana desa merupakan bantuan yang diberikan pemerintah berjenis pemberian uang tunai kepada masyarakat miskin. Pemerintah merealokasikan dana desa untuk BLT dalam membantu masyarakat desa saat pandemi Covid-19. Setiap desa wajib menganggarkan 35% atau lebih dari dana desa dengan persetujuan pemerintah kabupaten.
Amatus Semau mengatakan, untuk Desa Kajong menganggarkan Rp 320.400.000 kepada 178 KK miskin yang memenuhi syarat menerima BLT.
Selanjutnya, Amatus mengatakan, jika keempat KK sudah jelas menerima bantuan sembako, maka BLT yang sudah dianggarkan akan dijadikan kas desa.
Jumlah BLT yang diterima setiap KK sebesar Rp 600.000, yang diterima sekali dalam tiga bulan, berarti sebesar 1,8 juta. “Diharapkan BLT bisa membantu meringankan beban masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19,” kata dia.
Meskipun bantuan yang diberikan belum memadai, seperti yang disampaikan warga Desa Kajong Mikael Jemadun bahwa BLT yang diterima masih sangat kurang, tidak sebanding dengan jumlah anggota keluarga, sementara pendapatan semakin menurun selama pandemi. “Selama pandemi harga beli hasil bumi sudah turun, jadi pendapatan juga berkurang, dana BLT yang kami dapat juga tidak sebanding dengan jumlah anggota keluarga” jelas Mikael kepada TVP di Kajong, Jumat (14/8/2020).
Desa Kajong dihuni sebanyak 2.586 orang penduduk. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Para penduduk umumnya menanam tanaman jangka panjang meliputi kemiri, jambu mete, kopi selain tanaman palawija, kedelai dan tanaman makanan pokok seperti padi. Dulu, sampai tahun 1980-an selain padi makanan pokok penduduk Desa Kajong dan desa-desa sekitarnya adalah jagung dan sorgum.
Sekretaris Desa Kajong, Lodovikus Lo, yang dikeluhkan masyarakat saat ini adalah harga jual tanaman perdagangan mereka seperti kemiri dan jambu mete. Tahun sebelumnya harga kemiri Rp 30.000 per kg, sekarang cuma Rp 20.000 – Rp 22.000 per kg. “Untuk tahun ini sebagian besar masyarakat tidak menjual padi, jambu mete untuk sementara harga pasar belasan ribu, tahun sebelumnya harga jambu mete Rp 25.000 – Rp 27.000 per kg,” kata Lodovikus.
Diawasi Publik
Sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, mengatakan, pemerintah memastikan transparansi penyaluran BLT yang bersumber dari dana desa terus diawasi langsung oleh publik.
Halim menegaskan, segala proses BLT dana desa berprinsip “dari desa, oleh desa, dan untuk desa” juga bisa diawasi bersama.
“Proses penentuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT dana desa itu berjenjang dan melibatkan banyak orang. Pendataan itu dimulai dari tingkat Rukun Tetangga (RT) yang dilakukan oleh Relawan Desa Lawan Covid-19 sebanyak tiga. Ini dilakukan agar ada kesepakatan dan musyawarah untuk menentukan kelayakan KPM,” kata dia. [TVP/Angela Biu]