86 Paroki Keuskupan Ruteng Ikuti Opening Ceremony Festival Golokoe Labuan Bajo 2022
Labuan Bajo, Topvoxpopuli.com – Untuk mendukung program Pariwisata Holistik, Keuskupan Ruteng menggelar Opening Ceremony Festival Golo Koe Labuan Bajo 2022, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan ini digagas dan diselenggarakan oleh Gereja Keuskupan Ruteng bekerja sama yang intesif dan harmonis dengan Pemerintah Kabilupaten Manggarai Barat, Badan Pariwisata Otorita Labuan Bajo Flores(BPOLBF) serta para stakeholder lainnya.
Ada 1.179 orang perwakilan dari 86 Paroki, paguyuban dan berbagai lembaga sekeuskupan ruteng ikut memeriahkan dan mensukseskan festival Golo Koe labuan bajo, Senin 8 Agustus 2022 di Waterfront City Marina Labuan Bajo, NTT.
Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat dalam opening ceremonial festival golo koe menegaskan festival religi kultural Golo Koe Labuan Bajo adalah pesta rakyat dan pesta sukacita. Pariwisata, pada dasaranya melibatkan masyarakat lokal, ungkap Sipri.
“Kita berdendang ria di Marina Waterfront City Labuan Bajo ini. Kita bergurau, berbagi cerita bersama. Tempat ini, ingin kita rajut tali kasih. Mau kita pintal bingkai persaudaraan. Membentuk mozaik-mozaik indah Bhinneka Tunggal Ika karena pariwisata bukanlah peluh keringat belaka, terapi juga pesta sukacita. Bukan hanya pesta orang-orang berduit tetapi pesta rakyat, pesta kita bersama,” ungkap Mgr Siprianus Hormat.
Dikatakan, pariwisata sejatinya haruslah berpartisipasi, artinya dari kita, oleh kita dan untuk kita. Pariwisata mesti melibatkan masyarakat lokal serta membahagiakan dan mensejahterakan kehidupan kita, terang Sipri dari atas tribun Marina Waterfront City Labuan Bajo, Senin (8/8/2022) petang.
Karena itu, Uskup menyampaikan terima kasih banyak atas kehadiran aktif dan keterlibatan kreatif para peserta yang hadir dalam perayaan festival tersebut.
Selain itu, Uskup Sipri juga menjelaskan, festival religi kultural Golo Koe digagas dan diselenggarakan oleh Gereja Keuskupan Ruteng dalam kerjasama yang intensif dan harmonis dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Badan Pariwisata Otorita-Labuan Bajo Flores dan para stakeholders lainnya.
Selain menyampaikan apresiasi, Uskup juga mengucap syukur berlimpah kepada seluruh panitia yang bahu membahu menyelenggarakan dan menyukseskan festival yang digelar selama sepekan ke depan.
“Anda semua adalah orang-orang hebat yang telah mengorbankan pikiran, waktu, tenaga dan segalanya. Labuan Bajo baru yang dikumandangkan oleh bapak Presiden Jokowi,tidak sekadar terletak dalam sarana dan fasilitas pariwisata yang mewah, tetapi juga dalam diri orang-orang seperti Anda yang dengan tulus hati berbakti bagi kepentingan umum, bonum commune, dan tanpa pamrih membangun kota dan wilayah Manggarai Raya menjadi yang terbaik. Dari Labuan Bajo ini,kita ingin juga kumandangkan pesan bernas ke seluruh nusantara, bahkan seantero jagad,” ungkapnya.
Selain itu, kata Sipri,pariwisata menjadi indah dan menyentuh kalbu tatkala dibangun dan bertumbuh dalam keunikan budaya dan spritualitas setempat. Bukan yang eksklusif tetapi inklusif. Bukan menyingkirkan tetapi merangkul yang lain.Indonesia tanah air tercinta kita menjadi hebat dan masyhur bukan dalam keseragaman tetapi dalam keragaman yang bersatu,” ungkapnya lagi.
Ditambahkan, Uskup Sipri meneruskan pesan bijak Paus Fransiskus yang mengajak kita menjadi Gereja dengan pintu-pintu terbuka yaitu Gereja yang merangkul semua orang dari pelbagai suku dan keyakinan. Gereja yang terlibat dalam tawa-canda semua orang dan ingin menyeka air mata kesedihan dari pipi setiap anak bangsa yang menderita.
“Mari kita ulurkan tangan persahabatan. Mari kita rangkai peradaban kasih dalam festival Golo Koe ini. Kita ingin pula merasakan keindahan alam dan kemolekan ciptaan dalam pelbagai perayaan selama sepekan ini.
Mari kita jaga dan kita rawat bumi Congkasae Manggarai dengan segala yang hidup dan berteriak di dalamnya. Tanah Nuca Lale ini adalah rumah kita bersama”, ajaknya.
Uskup menambahkan, melalui kemolekan alam, kita menemukan dan merasakan kehadiran Sang Khalik pencipta segalanya. Pariwisata sesungguhnya adalah ziarah mengendus jejak Allah dalam keindahan dan ciptaan, dalam perjumpaan sukacita anak manusia.
“Mari kita bergembira ria dalam pekan festival ini. Labuan Bajo ini adalah milik kita semua. Tempat indah ini adalah “tana kuni agu kalo” (tanah tumpah darah) kita semua. Mari kita sujud tunduk menyembahnya. Terima kasih Tuhan. Engkau menciptakan Labuan Bajo tatkala Engkau sedang tersenyum. Selamat bersuka cita dalam festival Golo Koe Labuan Bajo. Mari kita rayakan peristiwa pariwisata holistik berpartisipasi, berbudaya dan berkelanjutan. Tuhan memberkati kita. God bless you. Mori sembeng,” tutup Mgr Sipri. [TVP/Kordi]