Puskesmas Ujung Tombak Cegah DBD Masuk NTT
Oleh : Konstantinus Hati, S.ST., M.Kes
ASN lingkup Pemerintahan Kabupaten Manggarai, sekarang sebagai kepala seksi advokasi dan penggerakan pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Manggarai.
INDONESIA merupakan negara endemik penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Wabah penyakit DBD selalu muncul di perkotaan dengan iklim panas dan lembab. Namun, penemuan kasus terkini wabah DBD sering muncul juga pada kota-kota kecil bahkan desa yang bukan hanya daerah panas dan lembab tetapi pada daerah dingin juga muncul kasus DBD.
Seperti kasus baru terjadi di kota mungil Labuan Bajo pada minggu terakhir ini. Melihat serangan demam berdarah di Labuan Bajo ini, maka bukan tidak mungkin akan terjadi di kota dan kampung kecil lain di Flores bahkan NTT umumnya.
Beberapa kota kecil di Flores yang memiliki potensi terjadinya serangan DDB adalah Reo, Borong, Nagekeo, Ende, Maumere, Larantuka, Waingapu, Wae Kabubak, Wae Mangura, Wae Tabula dan Kota Kupang. Kota-kota kecil tersebut merupakan tempat yang sering terjadi banjir atau genangan air di kala musim hujan tiba, dan selalu ada tempat-tempat kumuh di tengah kota. Hal ini membutuhkan perilaku mitigasi terhadap terjadinya bencana wabah penyakit DBD.
Namun, kota-kota lain di NTT tidak menutup kemungkinan akan terjadi wabah demam berdarah seperti kota Ruteng, Bajawa, Belu serta Soe walaupun dalam probabilitas terjadi sangat kecil karena nyamuk aedes aegipty dan aedes albopictus penyebar virus penyakit itu jarang hidup pada daerah dingin.
Untuk tingkat dunia DBD sudah dikenal sejak tahun 1779, ketika ilmuwan menemukan penyebab DBD adalah virus dengue. Muncul banyak kasus Sejak 1960-an terdapat lebih dari 110 negara terserang dan setiap tahun, sekitar 50–100 juta orang terkena demam dengue.
Di Indonesia kasus demam berdarah selalu terjadi pada awal dan akhir musim hujan. Menyimak data kementrian Kesehatan, sepanjang Januari 2016 Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan mencatat 3.298 kasus DBD.
Dari jumlah ini jumlah kematian sebanyak 50 kasus di Indonesia. Sementara di daerah KLB tercatat 492 kasus, 25 kasus diantaranya meninggal dunia. KLB terjadi di 11 kabupaten/kota di 7 provinsi yaitu Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Kota Bengkulu, Bengkulu, Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar, Bali, Kabupaten Bulukumba, Pangkep, Luwu Utara, dan Wajo, Sulawesi Selatan, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Kabupaten Kaimana, Papua Barat.
Berdasarkan data perkembangan terkini, kasus demam berdarah tahun 2018 sudah banyak terjadi di kotamobagu 101 kasus DBD, Soralangun (Jambi) 20 kasus, Sleman (Yogyakarta) 97 kasus. Di Palembang dilakukan fogging pada 200 rumah warga karena sudah terjadi kasus DBD pada salah satu warga sebelumnya, ini adalah bentuk siaga pemerintah.
Untuk Provinsi NTT kasus DBD terkini adalah Kota Labuan Bajo terdapat 21 kasus DBD terjadi pada tiga minggu terakhir. Padahal Labuan Bajo adalah kota kecil, yang seharusnya belum bisa terjadi kumuh yang menyebabkan terjadinya banyak nyamuk DBD berkembangbiak. Tetapi karena perilaku kesehatan yang kurang terjaga maka tetap saja penyakit kota ini masuk desa.
Nyamuk Demam Berdarah
Nyamuk demam berdarah nama lainnya adalah aedes aegipty dan aedes albopictus. Cirinya adalah terdapat belang putih pada kaki dan tubuhnya. Ia hidup pada tempat genangan air dan tumpukan sampah. Juga dia senang pada tempat yang bersih dengan penerangan yang bagus.
Nyamuk betinalah yang menggigit manusia pada kulit. Jam serangan yang paling sering dia lakukan adalah dua jam setelah matahari terbit dan dua jam sebelum matahari terbenam. Malam hari juga nyamuk ini menggigit manusia dalam posisi penerangan bagus. Nyamuk ini senang hidup dalam dan luar rumah. Ia suka menetap dan berkembang biak pada daerah panas dan lembab. Namun, penelitian terkini nyamuk ini juga banyak terdapat pada daerah dingin.
Kedua nyamuk ini senang hidup pada genangan air seperti bak penampung air, genangan saluran, air pada kaleng, air pada plastic sampah, tempat minum hewan piaraan, toilet, batang kayu yang ada lubang genangan air. Pada tempat ini nyamuk ini bertelur pada tempat-tempat seperti di sebutkan di atas sampai larvanya menjadi dewasa.
Nyamuk demam berdarah betina menggigit manusia guna mendapatkan darah untuk kebutuhan memproduksi telur. Selain manusia, nyamuk aedes aegipty dan aedes albopictus juga menggigit anjing dan hewan mamalia. Ketika menggigit, nyamuk ini memasukan virus dengue ke dalam darah manusia atau hewan yang digigitnya. Virus dengue inilah penyebab demam berdarah. Virus ini kerjanya menghancurkan sel darah merah yaitu eritrocit dan trombocit. Sehingga terjadi perdarahan bawah kulit.
Geja DBD
Demam berdarah dengue sering juga disebut breakbone fever atau demam sendi. Gejala awal adalah sakit kepala, demam disertai pusing dan nyeri sendi dan otot (muscles and joint pains). Selanjutnya, akan muncul tanda-tanda bercak merah pada kulit (rash) karena kebocoran pembuluh darah akibat serangan virus dengue.
Hasil laboratorium selalu menunjukan trombocyt menurun sampai tiga puluh ribu dari jumlah normal dua ratus lima puluh ribu unit sel yang menyebabkan darah membeku serta akan terjadi sindrom renjat dengue yang menyebabkan tekanan darah menurun (Hypotension), perdarahan lambung (gastrointestinal bleeding), perdarahan mulut dan hidung (mouth and nose bleeding), muntah (vomithing).
Terdapat empat jenis virus dengue. Apabila seseorang telah terinfeksi satu jenis virus, biasanya dia menjadi kebal terhadap jenis tersebut seumur hidupnya. Namun, dia hanya akan terlindung dari tiga jenis virus lainnya dalam waktu singkat. Jika kemudian dia terkena satu dari tiga jenis virus tersebut, dia mungkin akan mengalami masalah yang serius.
Penularan
Dengue virus ditularkan oleh nyamuk Aedes, khususnya tipe nyamuk Aedes aegypti yang hidup di antara garis lintang 35° Utara dan 35° Selatan, di bawah ketinggian 1.000 m. Orang yang terinveksi dengue bisa menular ke orang lain melalui gigitan nyamuk yang sama. Mulanya virus hidup di sel yang menuju saluran pencernaan nyamuk. Kurang lebih 8 sampai 10 hari berikutnya, virus menyebar kelenjar saliva nyamuk, yang memproduksi saliva.
Virus Dengue juga dapat disebarkan melalui produk darah yang telah terinfeksi. Jika seseorang dengan dengue mendonor darah atau organ tubuh, yang kemudian diberikan kepada orang lain, maka si penerima dapat terkena dengue dari darah atau organ yang didonasikan kepadanya.
Di beberapa negara, seperti Singapura, dengue biasa terjadi. Di negara-negara ini, antara 1,6 dan 6 transfusi darah dari setiap 10.000 menularkan dengue. Virus dengue juga dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama hamil atau ketika anak tersebut dilahirkan.
Pencegahan
Ketika terjadi gejala segera membawa ke rumah sakit untuk pertolongan cepat agar trombocit segera pulih. Selama, serangan selalu minum juss jambu batu untuk membantu mempercepat pembentukan sell trombocyt. Makan makanan bergizi dan minum susu secukupnya adalah pilihan yang sederhana dan mudah dilakukan di rumah selain penanganan tenaga medis di rumah sakit.
Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dia dapat pulih hanya dengan meminum cukup cairan, selama penyakitnya tersebut masih ringan atau tidak parah.
Jika seseorang mengalami kasus yang lebih parah, dia mungkin memerlukan cairan infus (cairan yang dimasukkan melalui vena menggunakan jarum dan pipa infus), atau transfusi (diberikan darah dari orang lain). Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus dengue tersebut.
Perilaku promotif dan preventif merupakan protektif terbaik menghidari serangan nyamuk aedes aegipty dan aedess albopictus. Terdapat beberapa tindakan pencegahan demam dengue yaitu dikenal dengan M3 Plus yaitu menguras, menutup dan mendaur ulang.
Menguras artinya membersihkan dan mengeringkan genangan air, Menutup artinya menutup semua saluran yang ada airnyanya, termasuk menguburkan sampah dan limbah. Sedangkan mendaur artinya mendaur ulang sampah yang memungkinkan bisa didaur lagi. Orang-orang dapat melindungi diri mereka dari nyamuk dan meminimalkan jumlah gigitan nyamuk.
Para ilmuwan juga menganjurkan untuk memperkecil habitat nyamuk dan mengurangi jumlah nyamuk yang ada. Perilaku kesehatan yang terbaik menghindari serangan nyamuk demam berdarah adalah membasmi habitat dan sarang nyamuk. Melakukan penyemprotan atau fogging merupakan salah satu pilihan untuk membasmi nyamuk aedes aegipty dan aedes albopictus. Selain itu, menguras kamar mandi, mengeringkan air yang tergenang, serta membersihkan sampah yang tumpuk di halaman rumah.
Dinas Kesehatan merupakan leading sector mengejawantahkan manajemen promotif dan preventif untuk menekan prevalensi terjadinya kasus DBD. Untuk melaksanakan lebih tajam adalah Puskesmas sebagai gate keeper (ujung tombak) melaksanakan kegiatan promotif dan preventif. WHO menganjurkan program untuk mencegah dengue disebut program integrated vector control yang mencakup lima bagian yang berbeda yaitu pertama,: kegiatan advokasi yaitu menggerakkan masyarakat, dan menerapkan regulasi (undang-undang) untuk memperkuat organisasi kesehatan masyarakat.
Kedua, strengthening power of public harus bekerja bersama. Ini termasuk sektor umum (seperti pemerintah), sektor swasta (seperti bisnis perusahaan), dan bidang perawatan kesehatan.
Ketiga,: terintegrasi sumber daya untuk memberikan hasil yang memuaskan. Keempat, bukti atau realita menjadi dasar keputusan. Ini akan membantu memastikan bahwa intervensi mengatasi virus dengue. Kelima, bantuan kepada wilayah terserang guna meningkatkan kemampuan untuk merespon dengan baik penyakit secara mandiri oleh masyarakat.