November 25, 2024

Ciri Kas Produk Kekuatan IKM Bisa Berdaya Saing

0

[JAKARTA] Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, mengatakan, ada empat aspek yang dapat membentuk industri kecil dan menengah (IKM) lebih berdaya saing di pasar global. “Yaitu, mempunyai ciri khas produk, pengembangan produk dan SDM yang berkualitas, pemanfaatan era digital, serta pola pemasaran yang baik,” kata Airlangga, Sabtu (15/12).

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto (keempat dari kiri) dan Dirjen IKM, Kemperin, Gati Wibawaningsih (ketika dari kiri) dalam acara Semarak Festival IKM di Jakarta, Kamis (13/12). ( Foto: Ismewa )

Menurut Airlangga, dalam upaya peningkatan aspek ciri khas produk, salah satu kegiatan yang dilakukan Kemperin adalah pemberian penghargaan One Village One Product (OVOP). Ajang ini merupakan sebuah program yang bertujuan untuk mengembangkan produk unggulan khas dari daerah sehingga mampu untuk menembus pasar global.

Di sinilah aspek ciri khas produk yang berkualitas bisa terlihat dan mampu mengembangkan kehidupan masyarakat daerahnya menjadi penentu keberhasilan produk OVOP,” tuturnya.  Pada tahun 2018, terdapat empat IKM yang mendapatkan penghargaan OVOP bintang 5 dan 26 OVOP bintang 4.

Aspek berikutnya, untuk pengembangan produk dan SDM berkualitas, Kemperin memfasilitasi untuk pemberian SNI dan sertifikasi kompetensi kerja. “Sementara itu, dalam pemanfaatan era digital, salah satunya adalah melalui penumbuhan startup pada bidang teknologi industri 4.0,” jelasnya.

Program Making Indonesia 4.0 startup merupakan terobosan baru yang diharapkan dapat menjadi stimulan munculnya ekosistem startup di bidang teknologi industri 4.0 serta mampu menciptakan produk yang membantu sektor industri meningkatkan efisiensi dalam hal biaya, energi, dan waktu.

Sedangkan, aspek terakhir adalah pola pemasaran yang baik. Kemenperin telah meluncurkan program e-Smart IKM yang mempertemukan IKM dengan marketplace untuk perluasan akses pasar, sehingga produk IKM tidak hanya dijual offline namun juga online. “Nantinya produk IKM dalam negeri akan dapat membajiri e-commerce Indonesia,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Dirjen IKM, Kemperin, Gati Wibawaningsih, pada era ekonomi digital, pelaku IKM nasional perlu memanfaatkan teknologi manufaktur terkini dan peluang e-commerce. “Keberadaan startup sangat dibutuhkan untuk menjual produk-produk IKM lokal kita semakin meningkat serta menumbuhkan perdagangan melalui e-commerce,” terangnya.

Sejak diluncurkan pada Januari 2017, peserta yang telah mengikuti e-Smart IKM lebih dari 4.925 pelaku usaha dengan total omzet sudah melampaui Rp 1,3 miliar. Kemperin pun terus memacu tumbuhnya unicorn, pelaku startup yang memiliki nilai valuasi di atas US$ 1 miliar. [RH]

 

 

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *