Jeruk “Mandarin” Marak Menjelang Imlek
Pontianak, Topvoxpopuli.com – Beberapa hari menjelang perayaan hari Raya Imlek, jeruk “Mandarin” yang diimpor dari luar negeri sangat marak di pasar penjualan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Masyarakat khususnya Etnis Tonghoa atau yang merayakan Hari Raya Imlek lebih menyukai jeruk Mandarin dibandingkan jeruk lokal atau jeruk Pontianak.
Hal itu dikatakan Achun (45) salah seorang pedagang buah di Jl Gajah mada Pontianak kepada wartawan pagi ini Selasa (21/1/2020).
Ia mengatakan, sudah menjadi kebiasaan pada saat menjelang perayaan hari Raya Imlek jeruk “mandarin” marak perjualkan di Kota Pontianak. Jeruk Mandarin ini didatangkan dari luar negeri baik itu dari RRC maupun dari Thailand.
Pada umumnya jeruk ini sangat disukai warga khususnya etnis Tionghoa untuk disajikan saat perayaan Imlek. Biasanya hingga perayaan Imlek selesai, jeruknya masih tetap segar dan tidak mengalami kerusakan.
Harga jeruk Mandari ini sangat berpariasi dimana saat ini berkisar antara Rp 13.000, per kg hingga Rp 35.000, per kg. Harga ini juga tergantung jenis, kwalitas dan besaran jeruknya.
Pada saat perayaan tahun baru Imlek, warga tetap menyediakan jeruk di rumah. Warga merasa tidak lengkap rasanya jika perayaan Imlek tidak ada jeruk di rumah.
Selanjutnya pada saat perayaan Imlek, warga yang merayakan lebih memilih atau lebih menyukai jeruk Mandarin di bandingkan dengan jeruk lokal atau jeruk Pontianak. Kemungkinan besar karena warnanya yang cerah dan juga masalah rasa atau kebiasaan.
Padahal rasa jeruk lokal dan jeruk mandarin sama sama bervariasi yaitu ada yang manis ada juga yang kurang manis atau agak asam. Sementara harga jeruk Mandarin jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan jeruk lokal.
Untuk saat ini harga jeruk lokal atau jeruk Pontianak dijual antara Rp 11.000, per Kg hingga Rp 13.000, per kg. Sementara jeruk Mandarin harganya paling murah yaitu Rp 25.000, per kg. [TVP/Sahat Oloan Saragih]