November 22, 2024

Kempupera Segera Rampungkan Pembangunan Fasilitas Observasi Corona

0

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono (kiri) dalam rapat kerja di DPR, Selasa (29/1).

Jakarta, Topvoxpopuli.com – Pembangunan fasilitas observasi dan penampungan untuk penyakit menular, seperti wabah virus corona (Covid-19) ditargetkan dapat selesai pada 28 Maret 2020.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera), Basuki Hadimuljono, di Jakarta, Selasa (10/3/2020) mengatakan, pembangunan fasilitas observasi dan penampungan di Pulau Galang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau tersebut, telah dimulai pada pekan ini. “Pengerjaannya sudah dari hari Minggu kemarin, sampai 28 Maret,” kata Basuki.

Menurut Basuki, fasilitas kesehatan tersebut memanfaatkan lokasi eks tempat penampungan (kamp pengungsi Vietnam) yang difungsikan sejak tahun 1979 hingga 1996. Nantinya, fasilitas kesehatan ini juga terdapat hunian untuk dokter, paramedik, serta sarana umum seperti dapur dan laundry.

Pada tahap pertama, Kempupera akan membangun ruang observasi yang dapat menampung 500 tempat tidur. Ruang observasi ini akan berbentuk seperti barak, di mana 1 barak terdiri dari 6-8 tempat tidur.

Selain ruang observasi, terdapat juga ruang isolasi yang dibangun untuk sekitar 50 orang, terdiri dari 30 kamar ICU (Intensive Care Unit) untuk perawatan lebih intensif dan 20 kamar non-ICU dengan peralatan sesuai standar yang berlaku.

Basuki menjelaskan, fasilitas kesehatan untuk penampungan dan observasi ini memang saat ini diutamakan untuk corona, namun nantinya juga ditujukan untuk penyakit menular lainnya.

Dari segi lokasi, Basuki menilai, fasilitas kesehatan di Pulau Galang, Batam ini lebih layak karena dapat ditempuh dengan kapal besar dan pesawat besar, serta jauh dari pemukiman. Kondisi ini berbeda dengan pusat perawatan Corona yang terletak di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, maupun di Natuna, Kepulauan Riau.

“Kalau yang di Pulau Sebaru itu tidak ada air. Kalau ombak besar, kapal tidak bisa merapat, terbatas pengangkutannya. Kalau di Natuna itu dua kali penerbangan, ke Batam dulu baru pindah, tapi kalau di Pulau Galang, hanya satu kali pendaratan di Batam. Dari Batam hanya 45 menit,” kata Basuki.

Ia menambahkan, pembangunan fasilitas kesehatan untuk observasi dan penampungan penyakit menular ini telah menyerap sekitar 700 tenaga kerja. Anggaran pembangunan seluruh sarana dan prasarana kesehatan tersebut dilakukan melalui Kerja sama Operasi (KSO) antara PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Waskita dengan Konsultan Manajemen Konstruksi PT Virama Karya. [TVP/RH]

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *