November 25, 2024

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor produk pertanian di kawasan Bintan Industrial Estate (BIE), Lobam, Kepulauan Riau, Sabtu (26/09/2020).

Jakarta, Topvoxpopuli.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program strategis Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Melalui program ini, diharapkan sektor pertanian bisa menjadi penopang kemajuan ekonomi.
“Dalam lima tahun ke depan, secara terukur kita harapkan peningkatan ekspor pertanian sebanyak tiga kali lipat itu bisa kita capai. Berdasarkan data kami, 544 kabupaten/kota sudah teridentifikasi memiliki potensi untuk ekspor,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan resminya usai melepas ekspor produk pertanian di kawasan Bintan Industrial Estate (BIE), Lobam, Kepulauan Riau, Sabtu (26/9/2020).
Syahrul pun berharap kinerja ekspor komoditas pertanian bisa terus meningkat. Apalagi bisa ditopang sinergi lintas sektor dan lembaga. Diharapkan sektor pertanian pun bisa semakin menopang perekonomian nasional.
Pada periode bulan Januari sampai dengan Agustus 2020, Syahrul menyebutkan ekspor sektor pertanian Indonesia meningkat 8,82%, yakni mencapai Rp 258 triliun. Peningkatan nilai ekspor pertanian turut disumbang oleh sejumlah komoditas unggulan baru.
“Porang, sarang burung walet, daun ketapang, sarang semut hitam, sarang semut putih, merupakan komoditas-komoditas ekspor baru pertanian yang bisa memberikan peningkatan ekspor pertanian,” paparnya.
Mentan memaparkan, di dalam organisasinya juga terdapat Badan Karantina Pertanian sebagai instrumen strategis dalam ekspor produk pertanian bertanggung jawab dalam pemberian Sertifikat Karantina, sertifikat sanitary dan phytosanitary, produk-produk pertanian.
“Karantina pertanian kita sudah berbasis online dan kami selalu pastikan tidak boleh sampai ada masalah. Setiap jumat kita kontrol. Karantina kami juga berfungsi seperti konsultan. Jadi kalau ada yang kesulitan dan bermasalah dalam proses ekspor, bisa berkonsultasi dengan mereka,” katanya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyampaikan harapannya agar ekspor pertanian yang dilaksanakan di kawasan BIE dapat dijadikan rujukan untuk direplikasi di daerah lainnya. “Ini adalah ekspor yang luar biasa dan diharap dapat direplikasi di berbagai daerah karena kita adalah negeri rayuan pulau kelapa,” ungkap Menko Arilangga.
Komoditas pertanian yang diekspor dan dikedepankan kali ini adalah produk olahan kelapa meliputi santan kelapa tujuan Jerman dengan volume 70 ribu kilogram senilai Rp 1,6 miliar dan bubuk kelapa tujuan India dengan volume 108 ribu kilogram senilai Rp 1,2 miliar.
Airlangga menyebutkan produk olahan kelapa Indonesia saat ini menjadi salah satu komoditas unggulan. Apalagi salah satu produk olahannya bisa meningkatkan imunitas tubuh.
“Tadi Pak Syahrul cerita kalau minyak VCO (virgin coconut oil.red) bisa meningkatkan imunitas tubuh manusia. Sehingga dalam kondisi pandemi sekarang, permintaannya juga meningkat,” terang Airlangga.
Selain produk olahan kelapa, komoditas lainnya yang diekspor adalah arang dengan Malaysia bervolume ekspor sebesar 7 ribu kilogram senilai Rp 49 juta; karet dengan tujuan China, UEA, Kanada, Jepang, Turki dan Amerika Serikat dengan volume sebesar 2 juta kilogram senilai Rp 35,27 miliar; dan babi potong hidup tujuan Singapura sebanyak 915 ekor dengan nilai ekonomi Rp 3,3 miliar. [TVP/RH]

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *