Penembakan di Papua Tidak Surutkan Semangat Kementerian PUPR Bangun Papua
[JAKARTA] Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menegaskan, kasus penembakan terhadap pekerja pembangunan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, pada Minggu (2/12) tidak menyurutkan semangat Kementerian PUPR untuk membangun infrastruktur di Papua.
“Kita akan terus membangun Papua. Kita tidak takut dengan kelompok kriminal bersenjata, sebab TNI dan Polri menjamin keamanan kita,” kata Basuki.
Ia mengatakan itu saat membuka Focus Discussion mengenai jalan tol di gedung Kementerian PUPR, Rabu (5/12).
Basuki menegaskan, semua pembangunan infrastruktur mana saja, terutama di Papua, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Polri dan TNI.
“Semua pembangunan jalan dan jembatan di mana saja di Papua, kami sudah dan selalu berkoordinasi atau melapor kepada TNI Polri, seperti Kodim serta Polres atau Polda di sana,” kata dia.
Ketika ditanya, kalau sudah melakukan koordinasi dengan Polri dan TNI, mengapa terjadi penempakan di Papua, Minggu (2/12), Basuki mengatakan, itu di luar kemampuannya. “Sejak awal kami sudah koordinasi dengan Polri dan TNI,” jawabnya.
Basuki sepakat dengan pendapat bahwa seluruh pembangunan infrastruktur di Papua harus dikawal Polri dan TNI. “O iya, ke depan semua pembangun infrastruktur di sana harus dikawal TNI dan Polri,” kata dia.
Sebagaimana diberitakan, telah terjadi peristiwa penembakan terhadap pekerja pembangunan Jembatan Kali Aorak (KM 102+525) dan Jembatan Kali Yigi (KM 103+975) di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, pada Minggu (2/12).
Kedua jembatan merupakan bagian dari Trans Papua segmen 5 yakni ruas Wamena – Habema – Mugi – Kenyam – Batas Batu – Mumugu dengan panjang 278,6 km.
Karena kejadian seperti itu, maka Kementerian PUPR menghentikan sementara kontrak pembangunan jembatan pada ruas Wamena – Habema – Mugi – Kenyam – Batas Batu – Mumugu, Papua, dan akan dilanjutkan kembali pekerjaannya sesuai rekomendasi dari pihak TNI dan Polri. “Untuk sementara kami hentikan dulu,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, di Jakarta, Selasa (4/12).
Berdasarkan informasi dari Humas Polda Papua, bahwa peristiwa penembakan yang mengakibatkan puluhan pekerja meninggal dunia.
Penembakan itu diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) terhadap pekerja dari PT Istaka Karya.
Basuki mengatakan, pembangunan ruas Wamena – Habema – Mugi – Kenyam – Batas Batu – Mumugu merupakan prioritas program dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sebagai implementasi visi Nawacita “Membangun dari Pinggiran”.
Basuki belum bisa memastikan berapa jumlah korban yang meninggal dunia dalam kejadian Mingg (2/12) itu. [EH]