126 Mahasiswa Paud STKIP Ruteng Segera Menjalankan Pemagangan

0

Ketua SRKIP Ruteng, Yohanes Servatius Lon (kanan) memberikan pembekalan untuk mahasiswa yang akan mengikuti program magang di Ruteng, Jumat (19/10).

[RUTENG] Sebanyak 126 mahasiswa/i program studi (Prodi) Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Santo Paulus Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaksanakan kegiatan magang.

Ketua SRKIP Ruteng, Yohanes Servatius Lon (kanan) memberikan pembekalan untuk mahasiswa yang akan mengikuti program magang di Ruteng, Jumat (19/10). [Willy Grasias]
Kegiatan dalam rentang waktu pada 29 oktober 2018 – 24 November 2018 itu dilaksanakan di tiga kabupaten yakni Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten Manggarai Timur.

Sebelum mahasiswa/i itu turun ke lapangan, terlebih dahulu mereka mengikuti acara pembekalan. Karena itulah, pada Jumat (19/10), bertempat Aula Missio STKIP Santo Paulus Ruteng, para mahasiswa itu mengikuti kegiatan pembekalan.

Ketua STKIP Santu Paulus Ruteng, Yohanes Servatius Lon, dalam sambutannya, mengatakan, pendidikan adalah sebuah usaha sadar, terencana dan sistimatis menciptakan lingkungan belajar yang mendorong peserta didik mewujudkan segala potensi, bakat dan minatnya sehingga mampu hidup di era persaingan akibat masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dan globalisasi.

Dunia pendidikan, kata dia, selalu mengalami perubahan,  pembaharuan,  dan perkembangan untuk mencapai tujuan pendidikan  yang  maksimal,  sehingga diperlukan peningkatan mutu dan kualitas tenaga calon pendidik. “Guru harus mampu menjawabi perkembangan ilmu dan teknologi,” kata dia.

Perguruan tinggi sebagai generator ilmu dan budaya sangat penting dalam menghasilkan ilmu secara utuh untuk penemuan baru dan menciptakan manusia berbudaya dan berprofesi.

John, demikian Ketua STKIP itu dipanggil, mengatakan, kegiatan magang mahasiswa juga dapat menjadi bukti nyata jalinan kerja sama antara STKIP santu Paulus Ruteng sebagai LPTK dengan lembaga pendidikan sebagai pengguna lulusan kelak.

Menurut John, magang adalah kesempatan untuk bekerja secara terencana, sistimatis, terukur, efektif dan ankutabel dan penerapan konsep learning by doing.

Program magang  sangat penting untuk  membangun landasan jati diri pendidik dan memantapkan kompetensi akademik kependidikan melalui pengamatan langsung kultur sekolah, pengamatan untuk membangun kompetensi dasar pedagogik, kepribadian,  dan sosial, pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik, pengamatan langsung proses pembelajaran di kelas dan refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran.

Sementara Ketua Program Studi Pendidikan Guru Paud, Fransiskus De Gomes, mengatakan, dengan magang diharapkan menjadi tempat belajar bagi para calon guru untuk dapat belajar dan mengembangkan diri dan kompetensinya agar kelak menjadi guru Paud yang handal, berkompten dan  berdaya saing. [WG]

 

 

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *