December 3, 2024

SURAT GEMBALA ADMINISTRATOR APOSTOLIK KEUSKUPAN RUTENG

0

Uskup Mgr. Silvester San Pr

PEMILU 2019, GEREJA, DAN MASA DEPAN NKRI

Para Imam, Biarawan/wati, Umat Allah

Keuskupan Ruteng yang dikasihi Tuhan!
Dalam kasih pastoral, kami merasa perlu untuk menyapa Anda sekalian terkait Pemilu tahun 2019 ini. Pada 17 April 2019, tepat pada hari Rabu dalam Pekan Suci, kita sekali lagi akan berpartisipasi dalam pemilihan umum (Pemilu). Dalam Pemilu itu kita akan memilih presiden dan wakil presiden. Serentak dengan itu, kita juga memilih anggota DPR, DPD, DPRD propinsi, dan DPRD kabupaten. Para pemimpin yang kita pilih akan menentukan kesejahteraan dan kebaikan bersama NKRI 5 tahun ke depan. Keputusan dan program pembangunan yang mereka ambil, sangat berpengaruh atas nasib bersama kita. Karena itu Pemilu bukanlah sekadar acara lima tahunan namun menyangkut keberlangsungan hidup kita sebagai bangsa dan Gereja.

Uskup Mgr. Silvester San Pr

Mengingat pentingnya makna Pemilu, maka sebagai Gereja kita semua diutus untuk terlibat menyukseskannya. Dasar perutusan kita adalah misi pebebasan Yesus sendiri, yakni memaklumkan kabar baik bagi orang miskin sekaligus mewujudkan pembebasan bagi yang tertawan dan tertindas (Bdk. Luk 4:18-19). Dengan terlibat dalam Pemilu yang bermuara pada terpilihnya pemimpin yang mampu memperjuangkan kebaikan bersama, maka sebetulnya kita telah mengambil bagian dalam misi pembebasan Yesus itu. Melalui Pemilu kita juga mempertegas jati diri kita sebagai “garam dan terang dunia” (Bdk. Mat 5: 13-16). Kita terlibat untuk menjadikan dunia semakin berkenan kepada Allah dan ciptaan-Nya, dan meneranginya dari berbagai bentuk kegelapan. Kita bersolider dengan suka dan duka masyarakat untuk membela martabat pribadi manusia dan mengusahakan kesejahteraan umum (Bdk. GS 1). Jelas di sini, kita juga melaksanakan tugas diakonia kita untuk saling “membasuh kaki” (Bdk. Yoh. 13:14) atau saling melayani. Dengan ikut aktif dalam Pemilu kita turut menjadi pelayan bagi perkembangan NKRI ke arah yang lebih baik.

Karena itu, sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng, kami dengan penuh kasih dan dalam doa mengajak kita untuk mewujudnyatakan perutusan ini secara bertanggung jawab. Kami juga hendak menyampaikan beberapa panduan yang sesuai dengan prinsip iman kita, sebagai bahan pertimbangan dalam ajang Pemilu mendatang.

Pertama, janganlah golput. Rabu, 17 April 2019 itu tepat sehari sebelum tri-hari suci. Kita mungkin mempunyai kesibukan mempersiapkan perayaan Paska. Hendaknya kita tidak jadikan kesibukan itu sebagai alasan untuk tidak ikut memilih. Iman perlu dirayakan, tapi perlu juga dilaksanakan dalam pelayanan dan tindakan konkrit, seperti mengikuti Pemilu ini. Karena itu, datanglah ke TPS-TPS dengan suka cita dan ikutlah memilih.

Kedua, jangan memilih berdasarkan SARA (suku, agama, ras dan antar-golongan)! Kita hendaknya memilih bukan terutama berdasarkan hubungan kekeluargaan, agama, etnis dan kesamaan golongan. Pemilihan yang primordial berdasarkan SARA hanya akan melestarikan bahkan memperkuat intoleransi, sektarianisme dan fanatisme dalam kehidupan berbangsa saat ini. Pemilu kali ini hendaknya kita maknai sebagai momentum untuk semakin memperkuat komitmen untuk memperkokoh NKRI, dan bukannya untuk memecah belah bangsa. Karena itu, dalam memilih berilah penilaian berdasarkan kemampuan, kualitas, pengalaman memimpin dan rekam jejak calon yang akan dipilih.

Ketiga, jangan pilih partai dan calon pemimpin yang melakukan politik uang! Politik bagi-bagi uang dalam masa kampanye adalah salah satu mata rantai korupsi dan berdampak buruk terhadap roda pembangunan lima tahun ke depan.

Keempat, pilihlah calon yang memiliki komitmen untuk membela rakyat miskin dan tertindas! Kendati pembangunan kita semakin gencar dijalankan, namun isu kemiskinan dan ketidakadilan masih perlu diperangi. Karena itu kita harus memilih calon pemimpin yang sungguh-sungguh mau memperjuangkan kepentingan rakyat miskin dan tertindas.

Kelima, pilihlah calon yang jujur, santun dan sederhana! Propaganda politik sering penuh dengan ujaran kebencian, janji manis, hoax, dan ketidaksantunan. Cermatilah dengan baik setiap calon dan pastikan kita memilih calon pemimpin yang berpengalaman, jujur, santun, dan sederhana dalam berkomunikasi dengan rakyat.

Keenam, pilihlah calon yang peduli lingkungan hidup, kesetaraan gender, dan anti perdagangan orang. Ketiga isu ini masih mewarnai kehidupan berbangsa dan masyarakat kita. Untuk kebaikan bersama dan kesejahtaraan masyarakat secara umum, pastikan calon yang kita pilih cukup peduli terhadap tiga isu tersebut.

Ketujuh, selain perhatikan figur calon, perhatikan juga partai yang mengusungnya. Kebijakan partai akan menentukan arah perjuangan pemimpin yang diusungnya. Karena itu, pastikan kita memilih partai yang kita yakin sungguh menjamin keberlangsungan 4 konsesus kehidupan berbangsa yakni: Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika. Pemilu yang akan datang harus ditempatkan dalam kerangka besar memastikan masa depan 4 konsesus utama ini.

Kedelapan, yang terpenting adalah memilih dengan hati nurani. Hati nurani adalah tempat “Roh Allah” bersemayam dalam diri kita. Karena itu, hati nurani tidak pernah bohong. Dengarkanlah baik-baik kata hati nurani kita dalam menentukan pilihan nanti.

Kesembilan, di atas segalanya, saya mengajak kita untuk tetap menjaga keamanan dan kedamaian. Kita semua tentu mempunyai pilihan yang berbeda. Hendaknya pilihan yang berbeda tidak membuat kita terpecah-belah apalagi terlibat konflik yang tidak perlu. Kita tetap menghargai perbedaan pilihan sebagai perwujudan dari kedewasaan iman kita dan kedewasaan berdemokrasi.

Para Imam, Biarawan/wati, Umat Allah Keuskupan Ruteng yang dikasihi Tuhan!
Akhirnya, dalam sisa waktu ini kami mendorong semua fungsionaris pastoral terbaptis dan tertahbis serta seluruh umat agar dengan caranya masing-masing terus berusaha menjalankan pastoral khusus di bidang politik dalam rangka mencahayai pilihan politik kita.

Kami mendoakan Anda semua dan mengirimkan berkat agar seperti St. Teresa dari Calcuta, kita dapat melakukan hal-hal biasa dengan cara yang luar biasa, agar ketika kita memilih dalam Pemilu ini, kita akan melakukannya dengan dilandasi cinta yang besar pada bangsa dan negara (NKRI), di bawah cahaya murni Injil Tuhan.

Ruteng 24 Januari 2019
ttd

Mgr. Silvester San
Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng

 

[TVP/Grasias]

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *