July 27, 2024

Tahun Babi Kayu Kondisi Aman dan Berusaha Mulai Baik

0

Uskup Keuskupan Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus membagikan ampao saat merayakan Perayaan Imlek di Pontianak, Selasa (5/2).

Pontianak,Topvoxpopuli.com – Suhu Hengki salah seorang ahli supra natural di Kota Pontianak, Kalimantan  Barat (Kalbar), mengatakan, tahun ini merupakan tahun babi kayu dalam penanggalan tahun China. Tahun babi kayu menunjukkan kondisi yang aman dan dalam berusaha atau ekonomi mulai membaik.

Warga Tionghoa merayakan Imlek yang merupakan perayaan menyambut hari pertama bulan pertama penggantian tahun menurut penanggalan China. Sementara Imlek memiliki makna bersyukur  dan harapan.

Hal itu dikatakan Suhu Hengky kepada wartawan saat perayaan Hari Raya Imlek di Pontianak, Selasa (5/2).

Uskup Keuskupan Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus membagikan ampao saat merayakan Perayaan Imlek di Pontianak, Selasa (5/2).

Ia mengatakan, Imlek yaitu ucapan syukur atau bersyukur untuk segala berkah di tahun yang lalu dan harapan menjadi lebih baik di tahun ini. Saat imlek merupakan saat berkumpulnya keluarga dekat maupun keluarga jauh merupakan satu hal yang penting dilakukan saat perayaan Imlek untuk tetap menjalin persaudaraan yang lebih erat.

Saat perayaan Imlek selalu disediakan kue keranjang, jeruk dan ampau dimana ketiga bagian ini memiliki arti masing-masing. Angpao berwarna merah melambangkan kebahagiaan dan kemakmuran, angpao biasa berisi yang memiliki makna sebagai rejeki dan kebahagiaan sehingga menjadi berkah bagi yang memberi dan yang menerima dan jeruk melambangkan keselamatan.

Kue keranjang memiliki tekstur yang lengket dan manis, bagi kepercayaan orang Tionghoa setiap tahun akan ada dewa dapur yang akan naik ke “khayangan” untuk melaporkan baik dan buruknya perbuatan manusia. Jadi kue keranjang ini kita persembahkan untuk dewa dapur sebagai “penutup mulut” atau yang biasa disebut “sogokan” sehingga dilaporkan  kepada dewa adalah yang manis-manis.

Oleh sebab itu, pihaknya menyarankan agar Imlek tidak hanya diisi dengan sembahyang dan pesta makan- makan. Tetapi    harus diisi dengan bersyukur berbagai serta mempertahankan apa yang sudah baik dan meninggalkan perbuatan yang buruk.

Diminta juga untuk meluangkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga sebab setiap hari semua warga memiliki kesibukan dan  pekerjaan. Oleh sebab itu saat Imlek merupakan waktu yang tepat  untuk berkumpul dan mempererat hubungan keluarga. [Sahat Oloan Saragih]

 

 

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *