July 27, 2024

Perusahaan Sawit Diminta Membangun Desa Sekitar Kebun

0

Kelapa Sawit.

Pontianak, Topvoxpopuli.com – Gubernur Kalbar, Sutarmidji, mengatakan, perusahaan perkebunan kelapa sawit diminta untuk lebih intensif memperhatikan dan membangun masyarakat di daerah sekitar perkebunan kelapa sawit.

Kelapa Sawit.

Dengan demikian kesejahteraan masyarakat di sekitar perkebunan sawit akan lebih sejahtera. Sebab dengan demikian maka akan bisa mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar perkebunan sehingga daerah atau desa yang ada disekitar perkebunan kelapa sawit bisa menuju desa mandiri dan sejahtera.

Hal itu dikatakan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji saat pembukaa Borneo Forum ke-3 yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalbar, di salah satu hotel ternama jalan Ahmad Yani pada, Rabu (20/3).

Ia mengatakan, perusahaan perkebunan sawot hendaknya dapat memperhatikan desa di daerha perkebunan sawit. Sehingga kedepan desa yang sangat tertinggal disekitar perkebunan kelapa sawit dapat berubah minimal menjadi desa maju.

Dalam membangun desa perusahaan sawit tidak perlu mengikuti atau mengatasi 50 indikator desa mandiri. Namun setidaknya bisa bersinergi dengan pemerintah desa, pemerintah daerah dan pemerintah provinsi untuk menyelesaikan masalah desa tertinggal atau 50 indikator dimaksud.

Saat ini peran asosiasi perkebunan kelapa sawit masih belum maksimal guna mensejahterakan masyarakat yang tinggal di daerah perkebunan kelapa sawit. Karena masih banyaknya desa-desa yang disekitar perkebunan kelapa sawit masih tertinggal bahkan tidak tersentuh oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Peran asosiasi yang masih lemah, asosiasi harusnya lebih teliti apa yang dibutuhkan oleh masyarakat desa sekitar perkebunan sawit. Asosiasi harus mengingatkan kepada perusahaan untuk CSR kepentingan masyarakat, bukan hanya menjalankan kewajiban saja sebagai perusahaan perkebunan tetapi asosiasi harus lebih mengetahui kebutuhan masyarakat dan desa.

Wilayah Kalbar yang merupakan penghasil kedua Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia. Namun tidak ada sedikit pun hasil dari CPO masuk ke dalam APBD Kalbar.

Hal ini dibuktikan dari banyaknya desa yang masih tertinggal di Provinsi Kalbar padahal sebagian besar desa itu dikelilingi perkebunan kelapa sawit. “Kalbar penghasil CPO kedua terbesar di Indonesia, tapi 2031 desa, desa mandiri cuma satu yang terletak di desa sutra Kabupaten Kayong Utara dan tidak ada perusahaan sawit di daerah itu, mereka bisa menjadi desa mandiri, 53 desa maju tidak ada sawit, Sedangkan sisanya menjadi desa tertinggal tetapi di daerah itu ada perkebunan kelapa sawit. Jadi peran perusahaan perkebunan kelapa sawit kemana,” kata Tarmidji.

Ia menambahkan, Pemprov Kalbar setiap tahunnya mengeluarkan ratusan miliar untuk memperbaiki infrastuktur jalan yang rusak akibat kendaraan pengangkut kelapa sawit. Akibatnya masyarakat kesusahan untuk bepergian karena infrastruktur menuju kota kabupaten atau kota kecamatan rusak.

Hal ini merupakan masalah yang harus diselesaikan oleh pengusaha kelapa sawit jika ingin semuanya berkelanjutan. [Sahat Oloan Saragih]

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *