Reyna: Masyarakat Jalankan Prokes Pariwisata Bali Bangkit
Badung, Topvoxpopuli.com – Ekonomi pariwisat Pulau Bali cepat bangkit bergantung pada sikap dan tindakan masyarakat Bali mencegah Covid-19 dengan mentaati protokol kesehatan (Prokes).
“Covid-19 belum pasti akan hilang. Oleh karena itu, kita menyikapinya dengan vaksinasi dan mematuhi prokes. Kalau semua sehat, maka pariwisata bisa dibuka,” kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Bali, Reyna Usman.
Reyna mengatakan itu dalam pertemuan antara pengurus DPW PKB Bali dengan para tokoh agama dan tokoh dan para pemuda di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (2/9/2021).
Reyna dalam siaran persnya, Senin (6/9/2021), mengatakan, dalam pertemuan tersebut para tokoh agama dan masyarakat berharap agar kegiatan ekonomi di Bali khususnya sektor parawisata segera pulih. Mereka berharap, PPKM segera ditiadakan agar kegiatan ekonomi segera berjalan.
Namun karena kondisi Provinsi Bali yang masih dalam status PPKM Level 4, kata Reyna, membuat Pemerintah Provinsi Bali sangat berhati-hati dan menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan penularan Covid-19. “Ini semua tergantung masyarakat sendiri. Kalau benar-benar patuh menjalankan prokes maka semua sehat, maka kegiatan ekonomi segera berjalan,” kata dia.
Reyna mengatakan, Pengurus DPW PKB sangat memahami kebutuhan masyarakat Bali dalam membangkitkan kembali geliat ekonomi masyarakat Bali. “Karena itulah pengurus DPW PKB Bali road show ke seluruh kabupaten di Bali untuk mensosialisasikan kepada masyarakat soal bagaimana mencerah Covid-19,” kata dia.
Ketua DPW PKB Bali, Bambang Setiono, mengajak semua tokoh tokoh masyarakat dan ulama di Bali agar mengajak masyarakat Bali supaya menjaga prokes dan peduli terhadap anjuran pemerintah terhadap pencegahan penularan Covid-19.
Dalam forum terbatas tersebut banyak hal yang disampaikan oleh pegiat profesional sektor parawisata soal banyaknya para pekerja wisata yang di PHK dan dirumahkan di semua level jabatan kerja yang ada di Badung Bali.
Menurut Reyna, dalam kesempatan tersebut sangat sepakat dengan kondisi pasar kerja di Badung memang mengalami kontraksi yang sangat besar terhadap pasar kerja di Bali jika dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya, dimana pada pertengahan awal Januari saja di Badung sejumlah 42. 409 orang yang dirumahkan dan yang mengalami PHK 1.551 orang.
Dinas Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat sampai awal April 2021, sebanyak 3.000 pekerja di Pulau Dewata menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat krisis ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19.
“Ada 3.000 yang di-PHK, angka pengangguran Bali menjadi meningkat, yang biasanya pengangguran Bali paling rendah secara nasional, sekarang posisi ke-18,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Putu Astawa di acara Bali Economic and Investment Forum 2021, Kamis (8/4/2021).
Tingginya jumlah PHK membuat jumlah pengangguran meningkat di Pulau Dewata. Aswata mencatat tingkat pengangguran di Bali biasanya hanya berada di kisaran 1,2 persen sampai 1,3 persen.
Tingkat itu merupakan kondisi normal sebelum pandemi covid-19. Dengan tingkat pengangguran serendah itu, biasanya Bali menjadi provinsi yang terbilang sukses menekan pengangguran di tingkat nasional.
Tapi, pandemi covid-19 yang membuat mobilitas dan aktivitas terhenti memunculkan PHK dan mengerek tingkat pengangguran. Saat ini, tingkat pengangguran Bali mencapai kisaran 5,63 persen.
“Ini fakta sejarah yang sebelumnya belum pernah terjadi. Ini karena 54 persen kontribusi PDRB Bali ditopang oleh sektor pariwisata,” ucapnya. [TVP/RH]