October 4, 2024

Universitas Mercu Buana Mengedukasi  Masyarakat tentang Pengolahan Limbah Jelantah

0

Para dosen Universitas Mercu Buana, Jakarta yang mengikuti kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

Jakarta, TVP – Universitas Mercu Buana, Jakarta mengedukasi masyarakat soal memanfaatkan minyak jelantah. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan nilai tambah bagi ekonomi masyarakat.

Hal itu dilakukan Universitas Mercu Buana dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.  Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan selama delapan bulan yang terdiri dari sosialisasi pemanfaatan limbah minyak jelantah, praktik teknik penyaringan dan penjernihan minyak jelantah, praktik pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi, sosialisasi dan praktik teknik audio-visual dalam pemasaran produk, serta pendampingan dan evaluasi penjualan produk sampai kegiatan pengabdian selesai.

Baca Juga: BPVP Belitung-Kagama Jalin Kerja Sama Bidang Pendidikan

Kegiatan pertama dilaksanakan pada Kamis 4 Juli 2024, yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK RW02 di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Dalam materi pertama dijelaskan mengenai bahaya limbah minyak jelantah terhadap lingkungan yang dijelaskan oleh Syafwan selaku ketua bank sampah wilayah setempat.

Hal ini bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada Masyarakat setempat bahwa dampak yang ditimbulkan masa mendatang dapat berupa banjir karena saluran air yang tersumbat oleh bekuan minyak jelantah tersebut.

Materi selanjutnya adalah pelatihan mengenai Praktik Pemanfaatan Teknologi Penyaringan Minyak Jelantah yang didemokan oleh Julpri Andika, S.T., M.Sc.

Materi ini menjelaskan mengenai cara penggunaan dan proses penyaringan minyak menggunakan alat penyaringan minyak yang menggunakan compound dan filter paper.

Baca Juga: Perlu Pendidikan Politik untuk Generasi Milineal dan Generasi Z

Compound berguna untuk menyerap kandungan asam lemak, peroksida dan polymer di dalam minyak, sedangkan filter paper digunakan untuk memisahkan minyak dari kotoran dengan ukuran > 5 mikron.

Setelah proses penyaringan dilakukan, hasil penyaringan dicampur dengan arang dan didiamkan selama 24 jam, hal ini bertujuan mengadsorpsi bau minyak jelantah. Tahap selanjutnya disaring untuk memisahkan arang pada minyak.

Kemudian minyak jelantah dipanaskan dan ditambahkan Bleacing Earth untuk menjernihkan. Proses bleacing earth akan terlihat dalam 24 jam, kemudian endapan bleacing earth dipisahkan dengan minyak yang telah jernih.

Minyak jelantah yang telah jernih dan tidak bau ini dapat digunakan menjadi bahan baku produk olahan seperti lilin aroma terapi. Praktik pembuatan lilin aroma terapi dilaksanakan pada kamis 25 Juli 2024 di wilayah dan peserta yang sama yang dipandu oleh Annisa Hakim Z, S.Pd., M.Sc.

Pertama, menyiapkan perlengkapan pembuatan lilin aroma terapi yang terdiri dari parafin, minyak jelantah, cetakan silikon, panci, kompor, thermometer suhu, pewarna, essential oil, sumbu, dan gelas.

Baca Juga: Presidensi G-20, Kemnaker Tawarkan Kebijakan Pendidikan Pelatihan Vokasi Berbasis Komunitas

Selanjutnya parafin dilelehkan sebanyak 1.000 gram menggunakan panic, dan dicampurkan dengan minyak jelantah yang sudah jernih sebanyak 1.000 ml.

Setelah kedua bahan tersebut dicampur, tambahkan pewarna dan esssensial oil dan tuangkan pada gelas serta cetakan silicon berbentuk bunga daisi dan logo Universitas Mercu Buana.  Kemudian tunggu hasilnya beberapa jam setelah cetakan lilin dingin, bunga daisi dan logo Universitas Mercu Buana dapat dipindahkan ke dalam cetakan gelas.

Kegiatan ketiga dilaksanakan pada Senin 26 Agustus 2024 di auditorium doktoral Universitas Mercu Buana. Acara ini dihadiri oleh Ibu-ibu PKK RW 02, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Tim Hibah, beserta Mahasiswa/i.

Materi yang disampaikan adalah Audio visual sekaligus praktik penggunaan kamera sederhana melalui Android yang di paparkan oleh Rizki Briandana M.Comm., Ph.D.

Materi ini menjelaskan bagaimana produk yang telah dihasilkan, dikemas, dan dipasarkan dengan tampilan yang menarik melalui media social.

Baca Juga: Menaker: Kolaborasi Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Langkah Penting Tingkatkan Kualitas SDM

Ia mempraktikkan bagaimana teknik-teknik pengambilan foto dan video menggunakan media sederhana handphone dengan hasil maksimal.  Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat kelurahan Kembangan utara melalui penjualan lilin aroma terapi dari hasil pemanfaatan minyak jelantah.

Acara ketiga ini merupakan penutupan dari sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi. Selanjutnya tim Hibah PKM akan mengadakan pendampingan penjualan serta mengevaluasi sampai akhir program kegiatan ini berakhir pada Desember 2024.

Program tersebut merupakan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kemendikbud Ristek. “Kami menaruh harapan agar kesadaran dan pengetahuan tentang pengelolaan minyak jelantah terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi komunitas, masyarakat sekitar, dan lingkungan,” ujar Julpri Andika, Jumat (13/9/2024) dalam keterangannya.

Baca Juga: Universitas Mitra Bangsa dan Universitas Paramadina Jajaki Kerja Sama Strategis

Ia menjelaskan pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi tidak hanya memberikan solusi praktis untuk mengurangi limbah, tetapi juga membuka peluang baru untuk kreasi yang bermanfaat.  “Dengan mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, kita tidak hanya menyelamatkan lingkungan dari pencemaran, tetapi juga menciptakan produk yang dapat meningkatkan kenyamanan, dan kesejahteraan,” kata dia.

Inovasi tersebut dijelaskan dia dapat menunjukkan bahwa dengan sedikit kreativitas.  “Kita dapat mengubah sesuatu yang dianggap sebagai limbah menjadi barang berharga yang mendukung keberlanjutan dan kualitas hidup,” pungkasnya. [cr]

 

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *