Korsel Ingin Bantu Permodal UKM Indonesia

0

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring (kiri) berjabat tangan dengan CEO Industrial Bank of Korea, Kim Do Jin Korsel, setelah pertemuan bilateral dengan di Nusa Dua Bali, Kamis (11/10. ( Foto: istimewa )

[JAKARTA] Sejak dulu, ada tiga permasalahan yang dialami sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, yakni permodalan, pemasaran dan sumber daya manusia yang rendah.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring (kiri) berjabat tangan dengan  CEO Industrial Bank of Korea Kim Do Jin Korsel, di Nusa Dua Bali, Kamis (11/10), di sela-sela pertemuan tahunan IMF-WB 2018.

Selama ini, pemerintah selalu giat melakukan pemberdayaan agar pelaku UMKM berkualitas. Akses pasar pun pemerintah buka atau berusaha menciptakan pasar. Namun, yang selalu menjadi masalah adalah permodalan.

Adalah sesuatu yang menguntungkan bagi Indonesia, ketika Korea Selatan (Korsel) menawarkan bantuan permodalan untuk sektor ini.

Korsel melalui Industrial Bank of Korea menawarkan perluasan akses pembiayaan bagi UMKM di Indonesia dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring setelah pertemuan bilateral dengan CEO Industrial Bank of Korea Kim Do Jin Korsel, di Nusa Dua Bali, Kamis (11/10), di sela-sela pertemuan tahunan IMF-WB 2018 mengatakan Korsel secara khusus menawarkan perluasan akses pembiayaan bagi para pelalu UMKM di Indonesia.

Meliadi bersama CEO Industrial Bank of Korea Kim Do Jin sebelumnya membicarakan prospek kerja sama antara Industrial Bank of Korea dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam rangka perluasan akses pembiayaan bagi UMKM. “Mereka memberikan prioritas khusus kredit bagi UMKM di Indonesia,” katanya.

Untuk kepentingan itu, Industrial Bank of Korea akan membuka kantor cabangnya di Indonesia. “Untuk tahap pertama Industrial Bank akan membuka cabang di Jakarta selanjutnya di daerah-daerah lain,” katanya.

Dalam pertemuan itu diketahui bahwa proses dan persyaratan yang dibutuhkan bagi Industrial Bank of Korea untuk beroperasi di Indonesia sudah dalam tahap final.

Namun, Meliadi justru menekankan pada harapan agar bank tersebut mengkoordinasikan bank-banknya agar menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR)-nya kepada UMKM di Indonesia. “Kami juga mengarahkan agar mereka menyalurkan dana CSR ke UMKM di Indonesia yang belum bankable sehingga bisa naik kelas untuk kemudian layak mengakses kredit komersial ke bank tersebut,” katanya.

Tercatat di Korea sendiri lebih dari 20% kredit yang disalurkan Industrial Bank of Korea dialokasikan untuk para pelaku UMKM di negara itu.

Jumlah pelaku UMKM di Korsel cukup besar atau mencapai 99,8 persen dari unit usaha yang ada sehingga cenderung mirip dengan kondisi yang berkembang di Indonesia. “Jadi secara persentase memang mirip tapi kalau di kuantitatifkan menjadi sangat berbeda karena jumlah UKM di Korsel hanya sekitar 3,4 juta sementara jumlah UKM di Indonesia mencapai 59,3 juta unit,” kata Meliadi.

Secara umum, pihaknya menyambut baik dan mengapresiasi tawaran Korea Selatan dan berharap kerja sama kedua negara dalam hal pengembangan UMKM semakin berkembang.[DR]

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *