December 3, 2024

Longsor Manggarai Barat, Pemerintah Relokasi Rumah Warga

0

Labuan Bajo, Topvoxpopuli.com– Pemerintah Manggarai Barat (Mabar) sudah memutuskan rumah-rumah warga yang terkena longsor dan berpotensi terkena longsor akan relokasi ke tempat yang lebih aman. Rumah-rumah warga yang harus direlokasi kebanyakan berada Desa Liang Ndara dan Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling.

Tim SAR evakuasi empat mayat korban longsor.

Sementara itu, sampai Senin (11/3) pagi, jalan Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar) – Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) belum bisa dilalui kendaraan.

Hampir semua orang yang datang dari luar Pulau Flores ke tiga kabupaten yakni Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat, pasti melalui Bandara Komodo, Labuan Bajo.

Karena masih belum bisa dilaluinya jalan Labuan Bajo – Ruteng maka termasuk orang dari luar Pulau Flores ke Kabupaten Manggarai Timur dan Manggarai terpaksa melalui Bandara Hasan Aroeboesman, Ende. Sementara yang terlanjur berada di Labuan Bajo yang ingin ke Manggarai dan Manggarai Timur perpaksa ambil jalan darat melalui jalur lain seperti melalui Bari, Ibu Kota Kecamatan Macang Pacar. Akibatnya perjalanan memakan waktu lama dan harus melintasi jalan-jalan yang rusak parah.

Ada sembilan titik longsor di Desa Liang Ndara dan Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling (bukan Mbeling sebagaimana pada berita terdahulu), yang membuat jalan negara itu terputus. Longsor itu terjadi sebagai akibat dari hujan deras pada Kamis (7/3/2019) malam hingga Jumat (8/3/2019).

Kapolres Mabar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Julisa Kusumowardono, melalui Kepala Humas Polres Mabar, Bribda Roberto Emanuel Andreas Sino kepada Topvoxpopuli.com, mengatakan, tim gabungan dari Pemerintah Mabar bersama TNI terus mengerjakan jalan yang terputus itu agar secepatnya bisa difungsikan.

Pada Minggu (10/3/2019), tim dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (search and rescue) atau Basarnas bersama TNI, Polres Manggarai Barat, Brimob, Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat telah menemukan dan mengevakuasi empat jenasah yang tertimbun tanah Longsor, di Kampung Culu, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling.

Keempat jenasah itu atas nama Margareta Ersi (40 tahun), Hilariani Jelita Mensa (12 tahun), Yosefa Nelti (6 tahun) dan Paulinus Salim (61 tahun). Keempat jenasah ini sudah dievakuasi ke Labuan Bajo, Ibukota Manggarai Barat.

Julisa Kusumowardono, selain mengevakuasi empat jenasah, pada Minggu (10/3/2019), tim SAR dan terkait lainnya melakukan pemantauan dan monitoring di Dusun Gorontalo, Desa Gorontalo dan Dusun Nanganae, Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo.

Dalam pantauan itu, kata Julisa Kusumowardono, warga sementara beraktivitas membersihkan rumah dari material lumpur dan genangan air yang terbawa banjir, serta membersihkan perabot rumah tangga. Kondisi air di Dusun Gorontalo dan Dusun Nanganae telah surut dan arus lalu lintas ramai lancar.

Selain itu, kata Julisa Kusumowardono, tim gabungan juga memantau titik longsor pertama di Kampung Mamis, Desa Liang Dara, Kecamatan Mbeliling untuk memantau langsung pengerjaan penggusuran material longsor dengan menggunakan alat berat.

Sebagaimana diberitakan, hujan deras yang mengguyur Manggarai Barat, Kamis (7/3/2019) malam sampai pagi menyebabkan banjir dan tanah longsor di lima desa di Kecamatan Mbeling dan Kecamatan Komodo, Manggarai Barat.

Akibat tanah longsor itu, delapan orang dinyatakan meninggal dunia. Selain itu, sejumlah rumah tertimbun tanah, serta sejumlah rumah warga tertimbun tanah longsor dan ruas jalan raya dan jembatan terputus.

Delapan orang yang meninggal dunia itu semuanya berada di Desa Liang Ndara dan Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling.

Empat jenasah yang telah dievakuasi sebelumnya yakni Hironimus Rius (50 tahun), pekerjaan petani, dan Leonardus Rifal (13 tahun), kelas 2 SMP. Keduanya warga Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling.

Selanjutnya Remigius Sera (30 tahun), pekerjaan guru komite SMPN 4 Mbeliling, dan putrinya Fransiska Tania Sera (8 bulan), warga Kampung Herokoe, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling.

Selain korban jiwa, sejumlah rumah penduduk dan dua jembatan di Jalan Trans Flores, tepatnya di bawah kaki Gunung Mbeliling mengalami rusak parah, sehingga arus transportasi di wilayah itu putus total. [TVP/Willy Grasias]

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *