Advokat Senior Gusty Dawarja Pimpin Famara

0

Foto; dari kanan ke kiri: Dr. Junior B Gregorius, SH, MH; Anselmus Mallofiks, SH; Gusty Dawarja, SH, MH; Dr. Siprianus Edi Hardum, S.IP, SH, MH; Petrus Jaru, SH; dan Vitalis Jenarus, SH.

Jakarta, Topvoxpopuli.com – Advokat senior, Agustinus Dawarja, SH, MH, ditunjuk secara aklamasi oleh anggota Forum Advokat Manggarai (Famara) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) untuk memimpin (menjadi ketua umum) Famara sejak 2023 ke depan.

Sementara Dr.Siprianus Edi Hardum, S.IP, SH, MH., sebagai Sekjen Famara dan Anselmus Mallofiks, SH sebagai Wakil Sekjen Famara mendampingi Gusty Dawarja, sang pemilik Kantor Hukum LEX REGIS.

Sementara Vitalis Jenarus, SH yang sebelumnya sebagai Sekjen Famara ditunjuk sebagai Direktur Litigasi Famara.

Keputusan itu diambil dalam rapat bersama anggota Famara di kawasan Alam Sutra, Tangerang, Banten, Jumat (21/9/2023).

Turut hadir pada kesempatan itu adalah pendiri Famara yakni Dr.Junior B Gregorius, SH, MH dan Petrus Jaru, SH, serta Vitalis Jenarus SH, Dr.Siprianus Edi Hardum, S.IP, SH, MH., Anselmus Mallofiks, SH.

Kepimpinan Famara sempat kosong hampir selama satu tahun sejak Ketua Umum Famara, Dr.Danggur Konradus, SH, MH, pergi selamanya sejak 10 bulan yang lalu.

Gusty mengatakan, ia akan memimpin Famara dengan prinsip kolektif kelegial. “Saya akan menyerap semua masukan kawan-kawan, mau diapakan Famara ke depan,” kata alumnus Fakultas UGM, Yogyakarta ini.

Menurut Gusty, ia mempunyai sejumlah program yang akan didiskusikan bersama anggota Famara untuk menjalankan visi dan misi Famara yakni membantu dan mendampingi orang-orang yang tertindas secara hukum.

Gusty mengatakan, program yang ingin diterapkan di Famara antara lain perkuat kapasitas anggota Famara dalam Era Digital menghadapi Disrupsi. [KUHP Baru, Omnibus Law Cipta Kerja, Omnibus Law Sektor Keuangan, Omnibus Law sektor Rumah Sakit, ect]. Selain itu, upskilling online dan offline.

Gusty menambahkan, Famara bia dijadikan tempat untuk membagi dan saling mengingatkan sesama advokat soal strategi termasuk etika dalam membela klien. “Kita tidak boleh menelantarkan klien serta tidak boleh menjadi penghalang penegakkan hukum,” tegas Gusty.

Sementara Junior B Gregorius yang sering disapa Greg mengatakan, Famara hadir sejak 2013 dengan tujuan mulia yakni membantu dan membela orang-orang yang tertindas secara hukum terutama masyarakat NTT lebih utama lagi orang Manggarai yang berada di Jabodetabek. “Kita membantu siapa pun yang merasa tertindas dan membutuhkan pembelaan advokat, Famara harus siap,” kata alumnus doctor Ilmu Hukum dari Universitas Indonesia ini.

Sementara pendiri Famara lainnya, Petrus Jaru menegaskan, Famara juga bertujuan untuk pemberdayaan dan peningkatan diri semua advokat muda. “Siapa pun advokat muda akan menjadi senior dalam litigasi dan pendampingan klien semua berasal dari diskusi dengan para senior,” kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Hasanudin, Ujuang Pandang, sekarang Makasar ini.

Sementara Edi Hardum menambahkan, Famara akan dijadikan tempat pembelajaran untuk siapa pun yang menjadi advokat mumpuni. “Di Famara kita diskusi untuk siap tempur membela yang tertindas, maka dengan itu berarti kita belajar,” kata doctor Ilmu Hukum dari Universitas Trisakti, Jakarta ini. [TVP]

 

 

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *