October 4, 2024

Menaker Ida: Instruktur Punya Kewajiban Ciptakan Tenaga Kerja Kompeten dan Berdaya Saing

0

Surabaya, TVP – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut, instruktur mempunyai kewajiban utama dalam menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing.

Menaker Ida mengatakan, tidak dapat dibayangkan apabila dinamika ketenagakerjaan yang bergerak sedemikian cepat tapi tidak diimbangi dengan kemampuan instruktur itu sendiri.

“Jika para instruktur tidak memiliki keahlian yang kompeten dalam mengikuti dinamika ketenagakerjaan ya percuma,” kata Menaker Ida Fauziyah dalam arahannya pada kegiatan Diseminasi Peraturan Jabatan Fungsional Instruktur, Pelatihan Inkubator Kewirausahaan Tenaga Pelatihan BLK Komunitas dan Public Speaking Instruktur Swasta, di Surabaya Jawa Timur, Selasa (25/6/2024) malam.

Baca Juga: Sekjen Kemnaker Terima Kunjungan Deputi Dirjen ILO

Instruktur lanjut Menaker Ida merupakan motor penggerak utama dalam menciptakan tenaga kerja yang sesuai dengan pasar kerja, di mana perkembangan teknologi informasi saat ini menuntut untuk tidak berhenti melakukan inovasi dengan meningkatkan kompetensi instruktur.

“Impian untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing ada di pundak bapak ibu semua,” ujarnya.

Ida Fauziyah menambahkan, selain instruktur dari pemerintah, instruktur swasta juga memiliki kewajiban yang sama strategisnya dengan instruktur pemerintah. “Saya menaruh harapan yang sangat tinggi kepada para instruktur swasta,” ungkapnya.

Membangun kolaborasi dan sinergitas antara instruktur pemerintah dan swasta itu sangat penting terutama dalam membuat ruang-ruang diskusi untuk saling meningkatkan kemampuan masing-masing.

Selain kegiatan diseminasi peraturan jabatan fungsional instruktur, pada kesempatan ini juga dilakukan pelatihan public speaking dan inkubator kewirausahaan tenaga pelatihan BLK Komunitas.

Baca Juga: Kemnaker : KKIN, Wadah Instruktur dan Trainer Saling Berkompetisi

Menurut Menaker Ida public speaking juga memiliki peran penting dalam suatu proses pelatihan yang dijalankan agar bisa menjadi interaktif, dan menyenangkan.

Ia berpendapat, tanpa adanya strategi komunikasi dengan teknik public speaking yang baik, pelatihan bisa jadi membosankan sehingga tujuan utama pelatihan justru bisa tidak tercapai.

“Saya ingin para instruktur mempunyai kemampuan public speaking yang bagus, sehingga dapat menyampaikan pesannya dengan jelas dan efektif, ujar Ida Fauziyah.

Sedangkan untuk program inkubator kewirausahaan tenaga pelatihan BLK Komunitas Menaker Ida menekankan agar memaksimalkan peran BLK Komunitas menuju lembaga pelatihan yang kredibel, profesional, dan mandiri.

Ia berharap tenaga pelatihan BLK Komunitas mampu mengakselerasi kemandirian BLK sebagai inkubator wirausaha bagi lahirnya gerakan kemandirian ekonomi baru.

“Semoga ini semua dapat menjadi batu loncatan akan lahirnya gerakan ekonomi keumatan baru di
Indonesia,” pungkasnya. [rt]

 

 

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *