Tangkap Dalang Pemasangan Spanduk Ujaran Kebencian di Tanjung Balai
Jakarta – Masyarakat Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, mendesak polisi mengungkap dan menangkap dalang di balik spanduk yang berisi ujaran kebencian. “Polisi jangan sebatas menjadikan pelaku pemasangan spanduk bernada provokatif itu sebagai tersangka,” kata Yusup Sitompul, warga Kecamatan Teluk Nibung, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/10) malam.
Desakan tersebut terkait adanya oknum yang memasang spanduk bertuliskan, “BKM Masjid Sultan Ahmadsyah Tanjungbalai Beserta Masyarakat & Jamaah Menolak Drs Thamrin Munthe MHum Memberi Tausiah di Kota Tanjungbalai”.
Pelaku pemasangan sudah ditetapkan sebagai tersangka, namun yang diduga sebagai otak atau autor intelektual di balik pemasangan spanduk itu masih bebas berkeliaran.
“Siapa yang mempunyai ide memproduksi, mengorder, dan siapa lagi di atasnya, harus ditemukan. Kami minta kepolisian juga mengungkap dan menangkap otak di balik penyebar ujaran kebencian itu,” kata Rifan Malaon, salah seorang warga Kota Tanjungbalai, Sabtu (27/10).
Menurutnya, menolak Thamrin Munthe memberi tausiah di Kota Tanjungbalai adalah sebuah ujaran kebencian. “Harus ditelusuri motivasinya apa ? Apalagi, kasus ini sudah terjadi tiga bulan lalu, dan pelaku pemasangan spanduk pun sudah ditetapkan sebagai tersangka,” tutur dia.
Sebelumnya, Sabtu (21/7), Ketua DPC PDI Perjuangan Tanjungbalai Surya Dharma AR melapor ke Polres Tanjungbalai terkait adanya kegiatan komunitas penyebar ujaran kebencian. Laporan itu diterima dengan nomor STPL/72/VII/SPKT/Res TJB.
Pemasangan spanduk yang bisa memancing reaksi balik warga sehingga kerukunan masyarakat Tanjungbalai bisa terpecah belah itu, kata Rifan, dilakukan oknum tidak bertanggung jawab di depan Kantor Kecamatan Datuk Bandar, Kamis, 19 Juli 2018, sekitar pukul 10.00 WIB.
Laporan Ketua DPC PDI Perjuangan Tanjungbalai ini diterima Kanit I SPKT Polres Tanjungbalai Aiptu Adi Mulya. “Sudah pasti ada otak pelakunya. Tak mungkin pelaku berkerja sendirian. Kami, warga dibuat resah oleh oknum yang mau memecah belah masyarakat Kota Tanjungbalai,” ujar Yusup Sitompul.