Gereja Ruteng Perlu Konsen Perangi Kemiskinan

0

Uskup Mgr. Silvester San Pr

[JAKARTA] Pelayanan Gereja Katolik harus lebih mengedepankan memerangi kemiskinan. Pasalnya, sampai saat ini kemiskinan menjadi fakta yang menganggu rasa kemanusiaan.

Demikian dikatakan Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng, Mgr Silvester San Pr, dalam sambutannya saat membuka acara “Sidang Tahunan Keuskupan Ruteng Post Natal” di Ruteng, Senin (7/1). Acara yang berlangsung sampai Jumat (11/1) itu diikuti lebih dari 300 orang imam, utusan biarawan dan biarawati di wilayah Keuskupan Ruteng.

Uskup Mgr. Silvester San Pr

Silvester mengatakan, fokus Karya Pastoral 2019 pada pelayanan atau diakonia, relevan dengan situasi gereja dan dunia dewasa ini, yakni kemiskinan masih menjadi kenyataan dan masalah, baik bagi umat di Keuskupan Ruteng maupun bagi sebagian penduduk dunia. “Tampaknya apa yang disampaikan Nabi Musa dalam Kitab Ulangan (15:11) masih relevan untuk diperhatikan. Dia katakan dalam Ulangan pasal 15 ayat 11, sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada dalam negeri ini. Itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu demikian, haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu yang tertindas dan miskin di negerimu,” jelas Silvester.

Aneka karya di bidang diakonia pada 2019, lanjut Uskup San, sejalan dengan gerakan yang dimulai oleh Paus Fransiskus. Menanggapi kenyataan kemiskinan pada sebagian masyarakat dunia, Paus Fransiskus menetapkan hari orang miskin sedunia pada peringatan Santo Antonius dari Padua, 13 Juni 2017 di Vatikan. Peringatan Hari Orang Miskin Sedunia ini akan dirayakan setiap Hari Minggu Biasa ke-33, hari Minggu sebelum Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam.

Berkaitan dengan Hari Orang Miskin se-dunia ini, Uskup San menyitir harapan Ketua Dewan Kepausan untuk mempromosikan evangelisasi (penginjilan) baru Uskup Agung Rino Fisichella yang mengatakan,”Hari itu akan mengingatkan semua orang di dalam Gereja untuk mengalihkan perhatian mereka kepada orang miskin, benar-benar mendengarkan kebutuhan mereka dan merespon langsung dengan cinta yang bertujuan untuk mengembalikan martabat mereka, sesuai harapan Paus Fransiskus”.

“Gereja-gereja, asosiasi dan lembaga lokal sekali lagi diminta untuk berinisiatif menumbuhkan momen-momen pertemuan nyata, persahabatan, solidaritas, dan bantuan konkret bagi orang miskin” tutupnya.

Uskup Silvester mengapresiasi atas terlaksananya aneka program dan kegiatan pastoral pada tahun Persekutuan 2018. “Kita bersyukur kepada Tuhan, karena telah melewati dengan baik tahun pastoral Keuskupan Ruteng 2018 yang mengangkat tema “Persekutuan”. Di tahun persekutuan, umat Keuskupan Ruteng menghayati kembali mengalami dan menghayati persekutuan dan persaudaraan di dalam Gereja dan di tengah masyarakat,” kata Silvester.[TVP/Grasias]

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *